Bisnis.com, JAKARTA - Jerman berusaha membuka terminal LNG kontroversial yang terhubung dengan infrastruktur dari jaringan pipa gas alam Nord Stream Rusia yang sudah tidak berfungsi pada awal 2024.
Para pejabat membahas rencana tersebut dalam pertemuan tertutup dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, menurut perwakilan dari 4 organisasi yang berada di ruang pertemuan, pada Kamis (20/4/2023) malam.
"Sebuah saluran pipa akan masuk ke infrastruktur gas yang ada di Lubmin mulai musim semi 2024,” kata Habeck, seperti dilansir dari Bloomberg, pada Sabtu (22/4/2023).
Hal itu dia sampaikan mengacu pada titik koneksi di daratan utama tempat jalur Nord Stream yang sudah tidak berfungsi tersebut.
Perwakilan dari World Wide Fund for Nature, grup konservasi BUND, dan Environmental Action Germany membenarkan hal tersebut. Seorang juru bicara Resor Laut Baltik juga memverifikasi pernyataan Habeck.
Jerman merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, sedang mencoba meningkatkan keamanan energinya saat kawasan tersebut pulih dari krisis pasokan akibat perang Rusia di Ukraina.
Baca Juga
Rusia sangat membatasi aliran gas pada tahun lalu, termasuk melalui jalur Nord Stream ke Jerman. Jaringan itu kemudian dibuat tidak bisa dioperasikan oleh ledakan misterius.
Jerman sangat bergantung pada LNG untuk mengisi kesenjangan pasokan energinya, terutama karena penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersisa bulan ini. Kini telah membuka 3 terminal LNG terapung, dengan diharapkan akan lebih banyak lagi.
Akan tetapi, rencana tersebut mendapat protes dari kelompok lokal karena masalah lingkungan, dengan beberapa ancaman hukuman jika terminal Baltik dilanjutkan.
Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan bahwa pemerintah telah membeli tabung-tabung kosong milik pipa Nord Stream 2 untuk membangun terminal di lepas Pulau Ruegen, pada Kamis (20/4/2023).
Seorang juru bicara kementerian itu mengatakan bahwa dia tidak dapat mengonfirmasi komentar Habeck tersebut, pada Jumat (21/4/2023).
"Menurut informasi kami, baik Kanselir dan Menteri Habeck menekankan urgensi untuk bertindak," lanjutnya.
Sementara itu, industri gas nasional di negara itu juga memperingatkan kekurangan pasokan pada musim dingin mendatang.