Bisnis.com, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui calon presiden (capres) yang akan diusung PDI Perjuangan (PDIP) berpengaruh terhadap wacana pembentukan koalisi besar.
Koalisi besar adalah koalisi yang diinisiasi oleh sejumlah elite politik. Rencananya koalisi ini akan menggabungkan dua bentuk kerja sama politik yang suda ada sebelumnya yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Anggota koalisi ini rencananya terdiri atas 5 partai yakni PAN, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Belakangan, PDIP menyatakan juga akan ikut tergabung dalam koalisi besar itu.
Namun demikian, minat PDIP mendapat resistensi dari salah satu penggagas koalisi besar yakni Golkar. Golkar meminta PDIP mtidak boleh mengharuskan kadernya sebagai capres koalisi.
Adapun, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menjelaskan, pengumuman pasangan calon (paslon) presiden waktu wakil presiden akan suatu partai politik (parpol) akan selalu mempengaruhi langkah parpol lain, termasuk pengumuman capres PDIP akan mempengaruhi langkah PAN.
"Soal pengumuman paslon yang diusung ke Pilpres 2024 dari partai politik atau koalisi partai akan saling berpengaruh, satu dengan yang lainnya," jelas Yoga saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Baca Juga
Oleh karena itu, menurutnya, saat ini setiap parpol atau koalisi saling menunggu siapa capres atau cawapres yang akan mereka usung pada Pilpres 2024.
"Masing-masing partai dan koalisi saling menunggu, siapa yang akan start [mulai mengumumkan capres-cawapres] duluan," ungkapnya.
Yoga pun mengakui jika nantinya PDIP atau parpol lain sudah mengumumkan capres usungan maka konsolidasi koalisi besar akan semakin intens.
"Nanti pada waktunya semua akan mengkerucut menemukan formula dan konfigurasi politik dalam paslon yang akan diusung di Pilpres 2024" tutup Yoga.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memang mengatakan pembicaraan wacana pembentukan koalisi besar akan menguat setelah pihaknya mengumumkan sosok capres dan cawapres usungan di Pilpres 2024.
"Baru kemudian akan terjadi peningkatan frekuensi di dalam membangun kerja sama tersebut dan nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri yang memimpin secara langsung dan tentu saja bersama Pak Jokowi karena beliau juga dari PDI Perjuangan," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/4/2023).