Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koalisi Besar Dukung Prabowo, JK: Bukan Penentu Kemenangan

Jusuf Kalla alias JK meyakini koalisi besar dukungan ke Prabowo tak bisa dijadikan acuan kemenangan Pilpres 2024.
Bakal calon presiden Prabowo Subianto jalan santai anti mager 2023 bersama ratusan ribu masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/8/2023)./Instagram @praboworn
Bakal calon presiden Prabowo Subianto jalan santai anti mager 2023 bersama ratusan ribu masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/8/2023)./Instagram @praboworn

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla alias JK meyakini dukungan koalisi besar ke bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto tidak akan menjamin kemenangannya di Pilpres 2024.

Menurut JK, yang akan jadi penentu kemenangan suatu capres adalah suara rakyat, bukan dukungan dari partai politik (parpol). Parpol atau gabung parpol dalam koalisi hanya jadi pengusung capres.

"Yang memilih kan rakyat. Partai yang mengusulkan, yang memilih rakyat. Terserah rakyat bagaimana, rakyat ada yang ikut partainya, ada juga yang tidak. Selama ini begitu," jelas JK di Markas PMI Pusat, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mencontohkan pengalaman, pada 2004 duet pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-JK hanya didukung oleh Partai Demokrat, PBB, dan PKPI. Namun mereka bisa memenangkan Pilpres 2024.

"Tidak ada jaminan, sama dengan saya waktu 2004. Anda masih ingat, mungkin ya itu kita hanya didukung 11 persen partai, tapi menangnya 60 persen. Jadi beda itu, tidak simetris sama sekali [dukungan parpol dengan dukungan rakyat]," ujar JK.

Begitu juga ketika JK berduet dengan Wiranto di Pilpres 2009. Waktu itu, pasangan JK-Wiranto didukung oleh Golkar, Hanura, dan PDK yang punya 21,96 persen kursi di parlemen namun akhirnya hanya memperoleh 18,22 suara 

Oleh sebab itu, JK meyakini masyarakat cenderung melihat tokoh yang maju bukan parpol pendukungnya. Menurutnya, faktor terpenting kemenangan di ajang pilpres yaitu ketokohan capresnya.

"Kalau sudah masuk ke pemilu itu, orang tidak lagi melihat partainya. Orang melihat orangnya," ungkapnya.

Sebagai informasi, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) untuk kontestasi Pilpres 2024 pada Minggu (13/8/2023) kemarin. 

Dukungan Golkar dan PAN jelas menambah amunisi kekuatan kepada Prabowo. Kini, koalisi pendukung Prabowo terdiri dari lima partai politik antara lain Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB.

Jika mengacu kepada hasil Pemilu 2019 maka dukungan dari lima partai ini mewakili 42,2 persen atau setara 59 juta suara. Beberapa pihak pun menyebut kaolisi ini sebagai koalisi besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper