Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 merupakan masalah komitmen.
Politisi Senior yang akrab disapa JK ini maklum apabila seluruh masyarakat merasa sedih dan kecewa atas federasi sepak bola FIFA untuk mencabut status tuan rumah U-20 dari Indonesia. Padahal, berbagai persiapan sudah dilakukan di dalam negeri.
JK berpesan agar persoalan tersebut menjadi pembelajaran untuk semua, terutama tentang sikap dalam menjaga komitmen.
"Saya kira, masalahnya ini adalah masalah komitmen. Sudah teken semua soal komitmen. Terus tarik. Hilang semua trust [kepecayaan]," katanya kepada wartawan usai mengisi ceramah tarawih di Masjid Kampus UGM Yogjakarta kemarin, dikutip dari siaran pers, Sabtu (1/4/2023).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengaku bingung apabila ditanya terkait dengan cara mengembalikan kepercayaan yang sudah tercoreng. Intinya, JK menekankan bahwa harus ada upaya untuk memenuhi komitmen terlebih dahulu kendati butuh waktu yang lama.
"Ya harus penuhi komitmen dulu. Tapi ini butuh waktu yang lama," ujarnya.
Baca Juga
Pria yang menjadi wakil dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo itu lalu menceritakan proses awal FIFA memberi kepercayaan kepada Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menurutnya, pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 berawal dari kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games pada 2018.
Saat itu, terangnya, dunia melihat jika ternyata Indonesia sanggup melaksanakan event besar dengan baik yang disertai dengan prestasi yang baik. Oleh karena itu, Indonesia lalu mengajukan diri menjadi pelaksana Olimpiade, hingga World Cup.
"Tapi setelah dipercaya, terjadi ini. Dirusak lagi," katanya.
Maka itu, JK berpesan agar kasus ini menjadi pembelajaran besar serta kembali bersama membangun kebersamaan dengan baik di masa yang akan datang.