Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKB: Jangan Dianggap Negara Kalah Sama Kadrun

PKB setuju jika ada pendapat yang menyatakan jangan campur adukkan politik dengan olahraga.
Surya Dua Artha Simanjuntak
Surya Dua Artha Simanjuntak - Bisnis.com 01 April 2023  |  02:36 WIB
Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PKB: Jangan Dianggap Negara Kalah Sama Kadrun
Striker Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka - PSSI

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merasa polemik pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA membuat publik merasa negara telah kalah dari pihak yang memainkan politik identitas atau para kadrun.

Sebagai informasi, pembatalan status tuan rumah itu diyakini akibat penolakan sejumlah politisi, kelompok, dan partai politik atas keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Indonesia.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid pun melihat saat ini hampir semua perdebatan seakan mengarah ke arah politik identitas. Padahal, menurutnya, masalah utamanya bukan soal politik.

"Indikasi opini mengarah ke situ [politik identitas], kira-kira negara kalah sama Kadrun," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).

Dia berpendapat sebenarnya politik akan selalu muncul dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam olahraga. Oleh sebab itu, Jazilul kurang setuju jika ada pendapat yang menyatakan jangan campur adukkan politik dengan olahraga.

"Politik itu pasti ikut di manapun tempatnya, seperti oksigen," jelas Wakil Ketua MPR itu.

Jazilul mencontohkan, di Indonesia sering cara berpakaian selalu dianggap punya tujuan politik tertentu, seperti celana cingkrang yang diidentikkan dengan kelompok politik Islam kanan.

Oleh sebab itu, dia berpendapat alasan utama pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah kegagalan diplomasi, bukan soal mencampur adukkan politik dengan olahraga.

"Semua itu ada politiknya di situ. Oleh sebab itu, ini yang jelas kegagalan diplomasi olahraga. Kalau disebutnya merembet ke tokoh-tokoh politik, ke aktor-aktor politik, ya pastilah," ungkap Jazilul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pkb politik piala dunia
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top