Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes Massal di Israel Buntut Netanyahu Pecat Menhan Gallant

Tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant memicu protes massal.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA - Tindakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant memicu protes massal pada Minggu (26/3/2023).

Peristiwa itu terjadi sehari setelah Gallant memutuskan hubungan dengan pemerintah dan mendesak penghentian perombakan sistem peradilan di negara itu.

Pada saat berita pemecatan Gallant meluas, ribuan pengunjuk rasa mengibarkan bendera biru dan putih Israel, turun ke jalan saat larut malam di seluruh negeri, seperti dilansir dari CNA, Senin (27/3/2023).

Massa berkumpul di luar rumah Netanyahu di Yerusalem, dan pada satu titik terlihat massa berupaya membobol penjagaan keamanan.

Setelah 3 bulan sejak menjabat, koalisi nasionalis-agama Netanyahu terjerumus ke dalam krisis, akibat perpecahan yang terjadi karena rencana perombakan peradilan.

Menurut pemimpin oposisi Yair Lapid dan Benny Gantz dalam pernyataan bersama bahwa keamanan negara Israel tidak dapat dijadikan kartu dalam permainan politik.

"Keamanan negara tidak bisa menjadi kartu dalam permainan politik. Netanyahu melewati batas malam ini," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Keduanya meminta anggota partai Likud Netanyahu untuk tidak ikut campur dalam persoalan keamanan nasional.

Pada saat mengumumkan pemecatan Gallant, kantor Netanyahu tidak menyebut nama pengganti atau memberikan rincian lainnya. 

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu malam ini telah memutuskan untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant," kata keterangan kantor Netanyahu.

Setelah itu, tak lama kemudian, Gallant (64) menekankan di Twitter miliknya bahwa keamanan Israel akan selalu menjadi misi hidupnya.

"Keamanan negara Israel selalu dan akan selalu menjadi misi hidup saya," kata Gallant.

Netanyahu membuat keputusan untuk memecat Gallant setelah mantan laksamana angkatan laut memperingatkan perombakan peradilan berisiko terhadap ancaman yang jelas, langsung dan nyata untuk keamanan negara, serta menyerukan agar segera dihentikan.

"Saat ini, demi negara kita, saya bersedia mengambil risiko apapun dan membayar berapa pun harganya," lanjut Gallant dalam pidatonya di televisi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper