Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo (M) mengguncang wilayah pesisir Ekuador dan Peru bagian utara pada Sabtu (18/3/2023) waktu setempat.
Melansir Reuters, gempa tersebut mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan beberapa kerusakan struktural di sejumlah provinsi.
Pihak berwenang menyatakan bahwa gempa tersebut tampaknya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Dalam keterangan resmi, Presiden Ekuador Guillermo Lasso meminta agar warganya tidak panik dan tetap tenang untuk mendapatkan informasi dari saluran resmi.
Pihaknya menurunkan tim darurat untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan terhadap masyarakat yang membutuhkan.
"Tim darurat dimobilisasi untuk menawarkan semua dukungan mereka kepada mereka yang terkena dampak," cuit Guillermo.
Baca Juga
Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa di daerah Machala, beberapa bangunan mengalami mati listrik.
Gempa dilaporkan terasa di lebih dari setengah dari 24 provinsi di negara itu dan menyebabkan kerusakan struktural di dua provinsi lainnya, termasuk dinding yang runtuh di sebuah supermarket.
Berdasarkan U.S. Geological Survey (USGS), gempa berkekuatan M 6,8 itu terjadi pada kedalaman 66,4 kilometer (41,3 mil), sekitar 10 kilometer (6,2 mil) dari Kota Balao di Provinsi Guayas.
Menurut Institut Geofisika Ekuador, gempa pertama diikuti oleh dua gempa susulan yang lebih lemah pada jam berikutnya.