Bisnis.com, JAKARTA --Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko memberikan peringatan kepada negara-negara Asia soal ancaman militer-politik NATO di Kawasan Asia-Pasifik (APR).
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Rudenko memberi arahan itu dalam pertemuan pejabat senior negara-negara East Asia Summit (EAS) di Jakarta.
“Selama pertukaran pandangan tentang isu-isu di Kawasan Asia-Pasifik, para peserta pertemuan diberi pengarahan tentang pendekatan Rusia terhadap risiko militer-politik," kata keterangan pers Kemlu Rusia, seperti dilansir dari TASS, Kamis (9/3/2023).
Dia menekankan terkait munculnya kelompok yang berpotensi konflik, dan pengerahan sumber daya NATO ke Asia Timur.
"Terkait dengan munculnya jaringan kelompok-kelompok tipe blok dan proyek-proyek dengan potensi konflik tinggi di wilayah tersebut, pengerahan sumber daya NATO ke Asia Timur dan pembangunan infrastruktur yang sesuai," lanjutnya.
Rusia juga menegaskan kembali kebijakannya yang tidak akan berubah untuk menjaga dan memperkuat sistem hubungan antar negara di kawasan.
Pihaknya juga menekankan kebijakan tentang platform kerja sama multilateral yang dibuat oleh Asean, termasuk mekanisme EAS, Forum Keamanan Regional Asean (ARF), serta Asean Pertemuan Menteri Pertahanan Plus (ADMM Plus).
“Pada saat yang sama, perhatian para mitra juga tertuju pada pentingnya memperkuat sinergi potensi asosiasi dan platform regional berorientasi praktik lainnya, terutama SCO dan EAEU, untuk kerja kreatif kolektif di ruang bersama Eurasia," tambahnya.
Adapun pertemuan itu adalah acara persiapan untuk pertemuan para pemimpin nasional dan Menteri Luar Negeri yang akan datang di platform EAS.
Pihak Rusia menekankan pentingnya melanjutkan kerja sama yang diterapkan di jalur utama kegiatan forum.
Lebih lanjut, Kemlu Rusia juga menekankan pentingnya implementasi keputusan tentang peluncuran mekanisme kerja sama regional di bidang respon anti-epidemi dan pengembangan industri pariwisata.