Bisnis.com, JAKARTA - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa pemerintah China telah berjanji untuk tidak memasok senjata ke Rusia.
Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (5/3/2023). Scholz menyatakan bahwa memang seharusnya tidak ada ruang persediaan senjata untuk Rusia.
"Kami semua berbagi pendapat bahwa seharusnya tidak ada ruang untuk pasokan senjata, dan pemerintah China dalam situasi ini berjanji tidak akan memasok apapun," katanya seperti dilansir dari TASS, Senin (6/3/2023).
Dia melanjutkan bahwa Jerman akan terus mengawasi situasi ini agar agar tidak ada senjata yang dipasok ke Rusia. Kanselir Jerman itu memperingatkan bahwa pasokan senjata ke Rusia akan membawa konsekuensi bagi Beijing.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata dan amunisi ke Rusia yang akan digunakan di Ukraina, pada 18 Februari lalu.
Sementara itu, juru bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan bahwa sampai saat ini militer AS tidak mendaftarkan pengiriman senjata dari China ke Rusia.
Baca Juga
Meski begitu, dia tetap menekankan bahwa dugaan China saat ini sedang mempertimbangkan opsi memasok senjata ke Rusia tetap ada.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning memberikan tanggapannya dengan mengatakan bahwa pihak berwenang China tidak akan mentolerir ancaman dan tekanan AS atas dugaan dukungan militer untuk Rusia.