Bisnis.com, JAKARTA – Misi kemanusiaan Indonesia untuk Turki berlanjut. Tidak sekadar mengirim bantuan logistik, juga kesiagaan kru dan pesawat TNI AU mendistribusikan bantuan logistik dan mengevakuasi para pengungsi terdampak gempa.
Tidak sempat parkir lama, pesawat Hercules C-130 TNI AU yang diperbantukan kepada Pemerintah Turki untuk membantu penanggulangan bencana gempa bumi langsung menjalankan tugas kemanusiaannya.
Flight Commander dalam misi kali ini, Kolonel (PNB) Wisoko menjelaskan, bahwa debut pertama Hercules C-130 sebagai pesawat kemanusiaan di Turki dimulai dengan mengangkut logistik dari bandara militer Etimesgut, Ankara ke Kahramanmaras, salah satu daerah paling terdampak bencana gempa bumi.
“Hari ini kita sudah mulai mengangkut logistik kemanusiaan dari Ankara ke Kahramanmaras, satu daerah paling terdampak. TNI AU bangga bisa ikut meringankan beban saudara kita di Turki. Ini sesuai harapan menteri pertahanan dan pimpinan TNI saat memutuskan mengerahkan pesawat ini ke Turki,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (15/2/2023).
Operasi kemanusiaan yang dilakukan pesawat dengan nomor registrasi A-1326 ini di Turki.
“Kami terus berkoordinasi dengan Angkatan Udara Turki dan AFAD untuk jadwal penerbangan-penerbangan berikutnya. Yang jelas kami siap membantu saudara kami 24 jam”, imbuhnya.
Baca Juga
Mantan Atase Pertahanan di KBRI Tokyo ini menjelaskan bahwa upaya bantuan ini juga dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang menginstruksikan agar kru beserta pesawat angkut Hercules C-130 TNI Angkatan Udara (TNI AU) dari Skadron Udara 32, Lanud Abd. Saleh Malang, untuk melanjutkan masa tugas mereka di Turki.
Sekadar informasi, sejak gempa pada Senin (6/2/2023), Pemerintah Turki terus memobilisasi logistik ke daerah-daerah terdampak bencana. Ribuan alat berat dikirimkan dari berbagai daerah di Turki untuk melakukan eskavasi reruntuhan gedung dan untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian.
Suplai tenda, bahan makanan dan kebutuhan hidup lainnya bagi para korban juga terus didatangkan. Sementara jalur suplai logistik melalui darat banyak yang tidak berfungsi akibat gempa. Pengangkutan logistik melalui udara, khususnya dengan pesawat transport militer, menjadi opsi paling baik yang bisa dilakukan saat ini.