Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengaku selalu membuka kesempatan untuk berdiskusi dengan Rusia.
Menurutnya hal tersebut bisa menjadi peluang untuk terciptanya kedamaian antara Rusia-Ukraina.
Namun, Vasyl menilai bahwa Rusia tidak memiliki pikiran juga tujuan yang sama dengan Ukraina dengan terus bertindak keji bahkan nyaris setiap waktu.
"Moskow masih terus bertahan di wilayah Kyiv dengan melakukan serangan militer tanpa henti," kata Vasyl di Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2023).
Vasyl menggambarkan aktivitas yang sedang terjadi di Ukraina dengan Rusia masih terus membunuh orang. Namun, menyatakan ingin berdiskusi dengan Ukraina.
Dubes mengungkapkan saat Ukraina ingin membangun perdamaian secepatnya, Rusia justru melakukan sebaliknya dengan membuat propaganda perang, dengan merusak tempat tinggal dan lahan industri.
Baca Juga
Adapun, Profesor Politik Komparatif dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) Olexiy Haran mengungkapkan bahwa Rusia sampai saa ini masih terus melakukan serangan ke Ukraina.
Olexiy juga mengaku terus mendapatkan peringatan serangan melalui telepon selulernya.
"Perang ini masih terus berlangsung, lihat saja ini," tuturnya sambil menunjukan bukti teror melalui ponselnya.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan diadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) perdamaian untuk penyelesaian perang Rusia versus Ukraina.
Dia menyatakan akan menciptakan perdamaian yang adil untuk Ukraina seiring dengan visi Eropa.
"Kami ingin membangun perdamaian bersama. Perdamaian yang adil untuk Ukraina dan rakyatnya. Perdamaian yang akan melayani visi bersama kami tentang Eropa yang terkonsolidasi dan bersatu," katanya.
Menurutnya, jika perdamaian dapat terwujud, maka akan menciptakan stabilitas dan keamanan bagi semua pihak. "Perdamaian yang akan menciptakan ruang stabilitas dan keamanan untuk semua," lanjutnya dilansir TASS, Kamis (9/2/2023).
Dikatakan, rencana perdamaian yang diusulkan Zelensky akan menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan jalan menuju KTT perdamaian.
Dia menekankan perlunya partisipasi maksimal dari mitra internasional dalam penyelenggaraan KTT ini.
“Dalam perang yang telah terjadi beberapa ribu kilometer dari Paris ini, kita harus mempertahankan beberapa ide sederhana dan sangat penting. Ukraina dapat mengandalkan Prancis, mitra Eropa, dan sekutu mereka demi kemenangan dalam perang. Rusia tidak dapat dan tidak boleh menang," tambahnya.