Bisnis.com, SOLO - Sudah hampir setahun sejak Rusia menginvasi Ukraina dan menyebabkan ketidakstabilan di seluruh dunia.
Kerugian demi kerugian dicatatkan oleh dua negara yang tengah berseteru tersebut. Kerugian terbanyak tentu jatuh pada Ukraina.
Dilansir dari The Week, Ukraina disebut-sebut telah mengalami kerugian hingga Rp2,1 Kuadriliun sejak diserang Rusia setahun lalu. Data tersebut dihimpun pada Januari 2023.
Sementara untuk Februari 2023 ini, kemungkinan kerugian bertambah. Pada Januari lalu, seorang pejabat mengatakan Ukraina setidaknya mengalami kerugian hingga senilai hampir US$138 miliar atau sekitar Rp2,1 kuadriliun.
Berdasar penghitungan, kuadraliun memiliki 15 nol. Rp1 kuadraliun setara dengan Rp1.000 triliun. Dengan demikian Rp2,1 setara dengan Rp2.100 triliun.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah berapa kerugian yang diderita Rusia?
Baca Juga
Sejauh ini belum ada angka pastinya, akan tetapi kerugian Kremlin diprediksi mencapai ratusan trilun rupiah. Kerugian tersebut disebabkan oleh banyaknya alutsista yang rusak selama peperangan.
Moskva, kapal perang utama Armada Laut Hitam Rusia, senilai USD750 juta (lebih dari Rp11,1 triliun) tenggelam pada bulan April 2022 lalu. Ini merupakan salah satu alutsista mahal yang dimiliki Kremlin.
Kemudian disusul kerusakan pesawat Il-76 senilai USD86 juta (lebih dari Rp1,2 triliun), Kapal serbu Amfibi Saratov senilai USD75 juta (lebih dari Rp1,1 triliun).
Adapula pesawat Su-30SM senilai USD50 juta (lebih dari Rp740 miliar) yang juga dikabarkan rusak hingga Pesawat Su-34 senilai USD40 juta (lebih dari Rp592 miliar).
Dan pada bulan Februari 2023 ini, laporan menyebut jika tercatat sudah ada 1000 alutsista Rusia yang rusak hanya dalam seminggu terakhir.
Oryx, sebuah situs intelijen sumber terbuka, telah mengumpulkan bukti visual kehilangan peralatan militer di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.
Kelompok itu mengatakan minggu ini telah memverifikasi 1.000 tank Rusia yang hilang dalam perang. Dikatakan 544 tank Rusia lainnya telah direbut oleh pasukan Ukraina, 79 rusak dan 65 ditinggalkan.
Jumlah itu tidak termasuk kerugian yang belum dapat dikonfirmasi secara visual oleh Oryx, kata Jakub Janovsky, seorang analis militer yang berkontribusi pada blog Oryx.
Dia memperkirakan jumlah korban sebenarnya bisa mendekati 2.000 tank.