Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Turki: Korban Tewas Capai 3.400 Jiwa, 1.000 di Antaranya di Suriah

Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Turki dan Suriah bertambah menjadi 3,400 orang pada Selasa (7/2/2023).
Orang-orang mencari korban selamat di bawah reruntuhan setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki 6 Februari 2023. REUTERS/Sertac Kayar
Orang-orang mencari korban selamat di bawah reruntuhan setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki 6 Februari 2023. REUTERS/Sertac Kayar

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Turki dan Suriah bertambah menjadi 3,400 orang pada Selasa (7/2/2023).

Dilansir dari Bloomberg, badan manajemen tanggap bencana Turki atau AFAD mengatakan gempa terjadi dengan magnitudo 7,7 di kota Gaziantep pada Senin dini hari, disusul gempa kedua berkekuatan M< 7,6 sembilan jam kemudian di lokasi berdekatan.

Jutaan orang di kedua negara kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi tanpa gas pemanas, listrik, atau bahan bakar. Pihak berwenang menghentikan aliran minyak mentah ke terminal ekspor wilayah untuk sementara guna mencari tanda-tanda kerusakan di sepanjang pipa minyak utama.

Murat Gencogullari (48 tahun) di provinsi Hatay mengatakan dirinya dan para pengungsi lain mengharapkan bantuan dari provinsi-provinsi tetangga, namun di sana juga terkena dampak yang parah. Beberapa bangunan di daerah itu hancur.

"Pihak berwenang setempat sedang berjuang untuk mengatasinya, namun kerusakan yang terjadi sangat luas dan besar," ungkapnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki sedang menghadapi bencana terkuat dalam satu abad. Sebelum gempa kedua terjadi, ia mengatakan tidak mungkin untuk berspekulasi tentang jumlah korban tewas. Turki kemudian mengumumkan tujuh hari masa berkabung.

Jumlah korban tewas mencapai 2.379 orang di Turki pada Selasa pagi, sedangkan korban jiwa di Suriah mencapai lebih dari 1.000 orang.

Sedikitnya empat bandara di Turki mengalami kerusakan dan lebih dari 5.600 bangunan runtuh di Turki. Di antara mereka yang terkena dampak adalah mayoritas dari 3,7 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Turki.

Turki menghentikan aliran minyak ke terminal ekspor Ceyhan di pantai Mediterania sebagai tindakan pencegahan, meskipun tidak ada kebocoran yang terdeteksi pada pipa yang memasok minyak mentah ke fasilitas tersebut.

Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dunia lainnya menyampaikan belasungkawa. Biden mengatakan bahwa AS mengerahkan tim-tim untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan Turki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper