Bisnis.com, JAKARTA — Rusia telah memperingatkan Israel untuk tidak memasoka senjata ke Ukraina setelah sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tengah mempertimbangkan bantuan militer untuk Kyiv, dan bersedia menjadi penengan dalam konflik kedua negara tersebut.
“Rusia menganggap semua negara yang memasok senjata ke Ukraina akan menjadi target yang sah bagi Angkatan Bersenjata Rusia,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dilansir dari Channelnewsasia, Kamis (2/2/2023).
Sebagaimana diketahui, sejak awal serangan Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu, Israel mengambil sikap hati-hati terhadap Moskow. Hal ini dilakukan untuk menjagai posisi netralitas Israel.
Israel pun telah menekankan hubungan khusus antara kedua negara, hal ini dikarenakan Israel memiliki lebih dari satu juta warga bekas dari Uni Soviet.
Sebagai informasi, Kremlin yang merupakan benteng dan kompleks istana bersejarah di Moskow, Rusia juga telah memperingatkan adanya eskalasi dalam konflik tersebut, di mana mitra barat Ukraina bersumpah untuk menyumbangkan senjata lebih banyak ke Kyiv.
“Setiap upaya yang diterapkan atau bahkan tidak terealisasi namun diumumkan terkait dengan pasokan senjata tambahan, mereka harus memahami bahwa ini akan mengarah pada eskalasi krisis ini. Siapapun harus menyadari ini,” jelas Zakharova
Baca Juga
Washington dan Berlin bulan ini dikabarkan akan memasok Kyiv dengan tank modern tetapi Ukraina juga meminta pendukungnya untuk jet tempur dan artileri jarak jauh.