Bisnis.com, SOLO - Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun kembali viral setelah potongan video ceramahnya dianggap melecehkan Presiden RI, Joko Widodo.
Dalam video yang beredar di Twitter, Cak Nun menyebut Joko Widodo adalah Fir'aun. Sementara itu, orang terkaya Indonesia, Antony Salim dan Luhut Binsar Panjaitan disebut sebagai Qorun dan Haman.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi. Oleh Qorun yang namanya Antoni Salim dan 10 Naga. Terus Hamman yang namanya Luhut," kata Cak Nun dikutip dari potongan video viral di Twitter.
Sebenarnya, siapa Fir'aun, Qorun dan Haman yang disebut oleh Cak Nun tersebut?
Fir'aun
Firaun pada dasarnya adalah kata yang digunakan untuk menyebut raja-raja Mesir. Ada banyak Fir'aun yang menjabat sebagai Raja Mesir selama ini.
Akan tetapi karena sebagian besar hanya mendengar kisah Fir'aun dan Nabi Musa, maka definisi Fir'aun dipandang sempit oleh sebagian besar orang.
Banyak yang menganggap jika Fir'aun identik dengan raja yang kejam dan tak kenal welas asih. Padahal, tidak semua Fir'aun itu tidak beriman.
Anggota Dewan Tertinggi Urusan Islam Mesir, Syekh Khalid al-Jundi, dalam cermahnya pernah mengatakan jika adapula Fir'aun yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Qarun atau Qorun
Qorun merupakan orang kaya yang hidup di zaman Nabi Musa AS. Qarun ini masih memiliki hubungan kerabat dengan Nabi Musa.
Meski demikian, Qarun memiliki sifat yang sangat bertentangan dengan saudaranya itu, ia sombong dan dilaknat Allah SWT. Kisah Qarun tertuang dalam Al-Qasas ayat 76.
"Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata kepadanya: 'Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri," (QS. Al-Qasas 76).
Haman
Nama Haman beberapa kali disebut dalam Al-Quran. Pantas saja, dia adalah penasihat Fir'aun yang hidup sezaman dengan Nabi Musa.
Sebagai seorang pembesar kerajaan, Haman pernah diutus Fir'aun untuk membuat sebuah bangunan super besar pada zaman itu.
Haman diperintah oleh Firaun untuk membuat menara yang akan digunakan Firaun untuk melihat "Tuhan Musa". Pembuatan menara itu membutuhkan 50.000 pekerja dan belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.