Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia vs Ukraina, Zelensky: Rusia Tak Bisa Tipu Ukraina

Presiden Ukraina Zelensky berpesan kepada seluruh warganya untuk selalu optimistis untuk melewati perang dengan Rusia.
PERANG RUSIA VS UKRAINA. Pasukan militer Rusia menembakkan Rudal ke wilayah Ukraina/ The Moscow Times.
PERANG RUSIA VS UKRAINA. Pasukan militer Rusia menembakkan Rudal ke wilayah Ukraina/ The Moscow Times.

Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina tidak kunjung usai. Makin memanas, di hari ke- 320, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan bahwa upaya yang dilakukan Rusia untuk memanipulasi diplomasi dan politik tidak akan berhasil.

Zelensky mengatakan bahwa Rusia baru saja menembaki Kherson dengan amunisi pembakar tepat setelah Natal. Presiden Ukraina itu menyebut Rusia menyerang wilayah Kramatorsk dan kota-kota lain di Donbass.

Berdasarkan keterangan Zelensky, dia menjabarkan bahwa Rusia menargetkan objek sipil tepat ketika Moskow melaporkan dugaan keheningan tentara mereka. Menurutnya, hal ini menjadi sebuah ancaman baru yang dilakukan oleh pejabat Rusia ke Eropa dan dunia. Lebih lanjut Zelensky mengatakan bahwa selama ini Rusia hanya berbicara tentang dugaan gencatan senjata

"Hanya penguatan Ukraina, hanya keberhasilan Ukraina, hanya pemulihan integritas teritorial Ukraina, hanya kembalinya semua rakyat kami dari penawanan Rusia adalah jaminan pemulihan perdamaian," kata Zelensky.

"Kami semakin dekat dengan kemerdekaan di setiap hari. Kemuliaan bagi semua yang berjuang dan bekerja untuk kemenangan negara kita," sambungnya.

Dilansir dari The Guardian pada Senin (9/1/2023) Ukraina dengan tegas membantah klaim Rusia yang menyebut bahwa pasukan Moskow telah menewaskan 600 tentara Ukraina.

Juru Bicara Tentara Ukraina, Serhiy Cherevaty mengatakan bahwa tudingan Rusia tersebut merupakan sebuah propaganda. Sebelumnya Rusia mengklaim bahwa serangan rudal massal yang terjadi di timur kota Kramatorsk telah menewaskan lebih dari 600 pasukan Ukraina.

Rusia menyebut bahwa serangan ini dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas serangan Ukraina di pangkalan Rusia yang menewaskan puluhan tentara Rusia pada Tahun Baru. Tapi militer Ukraina dengan tegas mengungkapkan bahwa tudingan ini tidak benar adanya.

Di samping itu, Zelensky baru saja melaporkan perkembangan terbaru mengenai pembebasan warga Ukraina. Selain itu, dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh orang yang terlibat dalam upaya pembebasan ini. Zelensky juga berpesan kepada seluruh warganya untuk selalu optimistis bahwa Ukraina akan melewati perang ini dengan baik.

"Hari ini adalah pembebasan pertama tentara kami dari tawanan Rusia tahun ini. 50 orang Ukraina lainnya kembali ke rumah. 33 perwira, 17  prajurit dan sersan, di antara mereka adalah para pembela wilayah Kyiv, wilayah Donetsk, dan Mariupol, bagian selatan negara kita," sebut Zelensky.

"Kami bekerja tanpa istirahat untuk membebaskan semua pria dan wanita Ukraina yang ditahan oleh penjajah. Saya berterima kasih kepada tim kami yang menyediakan pertukaran Budanov, Yermak, Malyuk, Usov, Lubinets, dan lainnya," sambungnya.

rangkuman perang rusia ukraina
rangkuman perang rusia ukraina

Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke- 320:

– Ukraina kuasai perang di Bakhmut

"Pasukan Ukraina memukul mundur serangan terus-menerus terhadap Bakhmut di wilayah Donbas timur dan mempertahankan posisi mereka di dekat Soledar dalam kondisi sulit, kata Volodymyr Zelensky . 

“Bakhmut bertahan terlepas dari segalanya. Dan meskipun sebagian besar kota telah dihancurkan oleh serangan Rusia, tentara kami terus menerus memukul mundur upaya Rusia untuk maju. Soledar bertahan, meskipun ada kehancuran yang lebih besar dan keadaan menjadi sangat sulit," lanjutnya.

– Rusia klaim membunuh 600 militer Ukraina

Rusia mengklaim telah membunuh lebih dari 600 tentara Ukraina dalam serangan balasan di kota timur Kramatorsk, tetapi angkatan bersenjata Ukraina menolak klaim tersebut.

– Tidak ada korban jiwa dalam serangan di Bakhmut

Walikota Bakhmut mengatakan bahwa tidak adanya korban jiwa yang diakibatkan oleh perang yang terjadi selama akhir pekan ini. Selain itu, seorang saksi mengatakan bahwa sejumlah bangunan telah rusak tetapi tidak hancur. Saksi itu juga menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda korban yang jelas. Klaim Rusia tampaknya mencurigakan karena beberapa alasan.

– Dua orang dilaporkan tewas dalam perang di Ukraina Timur

"Sedikitnya dua orang tewas dalam pertempuran di Ukraina timur. Sementara satu orang tewas dalam serangan di Bakhmut dan delapan lainnya di wilayah itu terluka," kata Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, 

Tak hanya itu, Kyrylenko juga mengatakan bahwa saat ini terdapat serangan roket di Kramatorsk dan Konstantynivka.

– Rusia dan Belarus perluas latihan militer gabungan

Rusia dan Belarus telah memperluas latihan militer gabungan mereka di Belarus. Pada Minggu (8/1/2023) saluran TV pertahanan negara itu mengatakan, karena meningkatnya kekhawatiran bahwa Moskow menekan sekutu terdekatnya untuk bergabung dalam perang di Ukraina, Kedua negara itu memutuskan menambahkan senjata, tentara, dan peralatan khusus ke dalam latihan militer.

– Satu orang tewas dalam serangan di infrastruktur listrik Starobesheve

"Satu orang tewas akibat serangan di pembangkit listrik Starobesheve di Novyi Svit," kata kantor berita Rusia Tass, Minggu (8/1/2023).

"Pembangkit listrik termal adalah salah satu dari dua pembangkit di bagian wilayah Donetsk Ukraina yang dikendalikan oleh pasukan Rusia. Pembangkit ini rusak dalam serangan roket oleh tentara Ukraina,"  kata pejabat yang ditempatkan di Moskow.

– Politisi Inggris dukung penyelidikan terhadap Rusia

Tuntutan pengadilan khusus untuk menyelidiki Rusia atas kejahatan agresi terhadap Ukraina telah didukung oleh politisi senior Inggris dari seluruh perpecahan politik dalam sebuah langkah untuk menunjukkan kepada Vladimir Putin dan para jenderalnya bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban.

– Rusia beri dukungan untuk amandemen legislatif

Pemerintah Rusia memberikan dukungan untuk amandemen legislatif yang akan mengklasifikasikan peta yang membantah integritas teritorial resmi negara itu sebagai materi ekstremis yang dapat dihukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ileny Rizky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper