Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Perang Rusia vs Ukraina: Pakai Ponsel Saat Perang, Tentara Rusia Banyak Tewas

Personel mobilisasi Rusia yang bertugas saat itu, bukanlah tentara profesional dan menggunakan ponsel di medan perang, sehingga mereka tewas.
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times
Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina tak kunjung padam. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa 89 prajuritnya tewas dalam serangan di Makiivka, sebuah kota kecil di wilayah Donetsk timur Ukraina. Kota ini berada di bawah kendali separatis pro-Rusia sejak 2014 silam.

Dilansir dari The Guardian pada Rabu (4/1/2023) Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan penggunaan ponsel secara ilegal yang dilakukan oleh tentaranya atas serangan rudal Ukraina yang menewaskan 89 prajuritnya itu. Angka ini meningkatkan jumlah korban tewas yang telah dilaporkan secara signifikan.

Sebagai informasi, sebelumnya pihak Rusia telah mencatat sebanyak 63 tentaranya yang tewas dalam serangan Ukraina itu. Ukraina menembakkan empat roket Himars ke barak sementara pasukan Rusia di Makiivka pada Minggu (1/1/2023) pukul 00.01 waktu setempat.

Sumber-sumber Rusia dan Ukraina mulai melaporkan serangan tersebut pada hari Minggu dan mengatakan bahwa personel mobilisasi Rusia yang bertugas saat itu bukanlah tentara profesional dan mereka akhirnya tewas.

Kementerian pertahanan Rusia menunjukkan kemarahannya di media sosial yang diarahkan pada komandan militernya. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin  belum memberikan keterangan secara terbuka tentang serangan Ukraina yang menjadi pukulan setelah mundurnya medan perang besar dalam beberapa bulan terakhir.

"Empat rudal Ukraina menghantam barak sementara Rusia di sebuah perguruan tinggi kejuruan di Makiivka, kota kembar dari ibukota regional Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur," sebut Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari The Guardian pada Rabu (4/1/2023).

"Meskipun penyelidikan resmi telah dikerahkan, namun alasan utama dari serangan itu jelas adalah penggunaan ponsel secara ilegal oleh prajurit. Faktor ini memungkinkan musuh untuk melacak dan menentukan koordinat lokasi tentara untuk serangan rudal,” lanjut kementerian itu.

Peristiwa ini menjadi korban jiwa terbesar dari satu serangan yang diakui Moskow sejak memulai invasi pada Februari. Selain itu, insiden itu juga merupakan komunikasi pertama tentang kematian militer sejak September lalu ketika menteri pertahanan, Sergei Shoigu, menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 5.937 tentara Rusia yang tewas hingga saat itu.

update rangkuman perang rusia vs ukraina
update rangkuman perang rusia vs ukraina

Seorang tentara sedang menggunakan ponsel saat perang Rusia vs Ukraina/CBC

Pimpinan militer Rusia menyalahkan tingginya jumlah korban dalam insiden ini lantaran penggunaan ponsel oleh tentara mereka. Sevryukov mengatakan tentara Rusia telah menentukan bahwa alasan dari tingginya angka kematian dalam insiden ini adalah dari pengaktifan dan penggunaan besar-besaran ponsel oleh personel Rusia dalam jangkauan senjata musuh. Namun, dia tidak memberikan bukti untuk klaim ini.

Di samping itu, Departemen Komunikasi Strategis Angkatan Darat Ukraina mengatakan bahwa terdapat sekitar 400 tentara  Ukraina tewas dan 300 terluka dalam serangan di Makiivka, tetapi angka ini belum diverifikasi secara independen.

Kemudian staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pihaknya tidak memiliki korban akhir, dan mengumumkan bahwa terdapat 10 unit peralatan militer Rusia telah dihancurkan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa dirinya percaya bahwa Rusia sedang mempersiapkan gelombang serangan baru di Ukraina. Selain itu, Jens juga mendesak untuk tidak meremehkan dampak mobilisasi yang dilakukan Federasi Rusia.

Simak rangkuman perang Rusia vs Ukraina hari ke-315:

1. AS dan Israel berencana hentikan aliran teknologi militer Iran ke Rusia

AS mengoordinasikan pendekatannya dengan sekutu dan mitra di seluruh dunia untuk menghentikan aliran teknologi militer dari Iran ke Federasi Rusia.

"Amerika Serikat telah mengadakan pembicaraan dengan Israel mengenai kemungkinan menghentikan kebocoran senjata dari Iran, termasuk pasokan drone kamikaze ke Federasi Rusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

2. Inggris tekankan dukungannya untuk Ukraina

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, menegaskan kembali dukungannya untuk Ukraina. Hal ini disampaikannya selama melangsungkan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Selain itu, keduanya dilaporkan membahas kerja sama pertahanan lebih lanjut antar kedua negara.

3. Militer Ukraina jatuhkan 500 drone Rusia

Di televisi nasional di Ukraina, juru bicara angkatan udara Ukraina, Yuriy Ignat mengatakan hampir 500 drone Rusia telah ditembak jatuh sejak bulan September lalu.

4. Inggris sebut Rusia tidak mungkin melakukan serangan yang signifikan di Bakhmut

"Tidak mungkin Rusia akan mencapai terobosan signifikan di dekat Bakhmut di wilayah Donetsk Timur Ukraina dalam beberapa minggu mendatang," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Menurut kementerian pertahanan Inggris itu, Rusia kemungkinan hanya melakukan operasi ofensif di daerah itu pada tingkat peleton atau seksi saja.

5. Prancis optimis akan situasi pasokan energi

Perdana Menteri Prancis Élisabeth Borne mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih percaya diri atas situasi pasokan energi Prancis untuk beberapa minggu ke depan. Dia menggambarkan konsumsi yang lebih rendah dan peningkatan keluaran tenaga nuklir.

6. NATO diskusikan target pembelanjaan pertahanan untuk beberapa bulan ke depan

Negara-negara NATO akan membahas target pembelanjaan pertahanan mereka dalam beberapa bulan mendatang. Sebab, beberapa dari mereka menyerukan untuk mengubah target 2% menjadi angka minimum.

7. Ukraina dan UE berencana adakan diskusi di bulan depan

"Ukraina dan UE akan mengadakan pertemuan puncak di Kyiv pada 3 Februari untuk membahas dukungan keuangan dan militer," kata kantor pemerintahan Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ileny Rizky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper