Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Minta Bantuan US$1 Miliar untuk Pulihkan Jaringan Listrik

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan bahwa serangan udara Rusia telah merusak fasilitas infrastruktur utama dalam beberapa pekan terakhir.
Pembangkit listrik di pinggiran Chisinau, Moldova, pada 16 November 2022. Pemadaman listrik besar-besaran yang untuk sementara melanda lebih dari setengah lusin kota di Moldova minggu ini setelah pengeboman besar-besaran Rusia di Ukraina./Istimewa
Pembangkit listrik di pinggiran Chisinau, Moldova, pada 16 November 2022. Pemadaman listrik besar-besaran yang untuk sementara melanda lebih dari setengah lusin kota di Moldova minggu ini setelah pengeboman besar-besaran Rusia di Ukraina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal pada Senin (12/12/2022) mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan bantuan senilai US$1 miliar untuk segera mengembalikan jaringan listrik dan sistem pemanas di negaranya.

Dilansir Channel News Asia pada Selasa (13/12/2022), dalam pidatonya di pertemuan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), Shmyhal mengatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, serangan udara Rusia telah merusak fasilitas infrastruktur utama di negaranya.

Adapun Shmyhal menjelaskan bahwa pekerjaan restorasi terhadap infrastruktur yang rusak di negaranya membutuhkan proses bertahap.

"Tetapi prioritas utama sekarang adalah tahap bertahan hidup dengan cepat memulihkan infrastruktur penting dan sektor energi untuk melewati musim dingin," kata Shmyhal dalam pertemuan tersebut.

Lebih lanjut, Shmyhal menyatakan bahwa perkiraan biaya bantuan untuk pemulihan listrik di Ukraina mencapai US$500 juta.

"Perkiraan biaya bantuan mendesak untuk sektor pemanas listrik terpusat mencapai lebih dari US$500 juta," kata Shmyhal.

Sebelumnya, Rusia telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke fasilitas energi Ukraina dan situs lainnya hampir setiap pekan sejak Oktober lalu.

Pakar energi telah bekerja untuk memulihkan jaringan listrik di kota Laut Hitam Odesa setelah pemadaman di akhir pekan.

Pemadaman tersebut telah menyebabkan 1,5 juta warga Ukraina hidup tanpa listrik dan membuat pelabuhan tidak berfungsi untuk sementara.

Adapun dalam pidatonya kepada OECD, Shmyhal mengutip tokoh Bank Dunia yang mengatakan Ukraina membutuhkan US$349 miliar untuk melanjutkan pekerjaan restorasi pada Juni lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper