Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Belum Selidiki Kasus Penghinaan Ibu Negara di Twitter, Ini Alasannya

Bareskrim belum meindaklanjuti kasus penghinaan terhadap Ibu Negara, Iriana Jokowi di Twitter karena belum ada laporan yang masuk.
Polri Belum Selidiki Kasus Penghinaan Ibu Negara di Twitter, Ini Alasannya / YouTube
Polri Belum Selidiki Kasus Penghinaan Ibu Negara di Twitter, Ini Alasannya / YouTube

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri belum menindaklanjuti terkait cuitan pemilik akun twitter @koprofilJati yang diduga menghina Ibu Negara, Iriana Jokowi beberapa waktu lalu.

Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, Kombes Pol Reinhard Hutagaol mengatakan bahwa tindak lanjut atas kasus ini harus berdasarkan delik aduan yang tertuang sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Artinya, harus ada pelapor yang merasa dirugikan atas tindakan tersebut.

"Ibu Iriana itu kan artinya 27 ayat 3 ya. Jadi memang harus ada pelapornya. Pelapornya gini, kalau dalam SKB 3 menteri itu jadi harus ada pelapor langsung yang merasa dirugikan. Sampai sekarang belum ada kan," ujar Reinhard di Mabes Polri, Rabu (23/11/2022).

Selain itu, Reinhard mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan profiling terhadap sang pemilik akun yang membuat cuitan tersebut.

"Kita pasti melakukan profiling sudah dilaksanakan. Cuma kan kita bertindak atas laporan ya, kalau belum ada laporan kita belum bisa," ungkapnya.

Dalam sebuah video yang diunggah akun @caviarhold memperlihatkan bahwa sosok dibalik @KoprofilJati merupakan seorang komikus dan ilustrator bernama Kharisma Jati. Dia merupakan pria kelahiran 30 April 1986 yang menggeluti bidang animasi ilustrator dengan karya sejumlah buku, komik dan majalah.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengatakan  bahwa pihaknya melakukan penyelidikan terhadap cuitan tersebut berawal dari patroli siber.

"Informasi tentang kasus tersebut bermula hasil dari patroli siber yang dilakukan. Patroli tersebut dilakukan secara rutin agar tidak ada ruang bagi masyarakat untuk menyebarkan hal-hal yang negatif serta bisa berimplikasi hukum terhadap pelanggar," kata Adi Vivid saat dihubungi, Sabtu (19/11/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper