Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 437 anak-anak Ukraina yang tewas akibat invasi Rusia, kata Kejaksaan Agung Ukraina.
Sementara itu, mereka juga menyatakan lebih dari 837 anak lainnya juga terluka.
Otoritas menyebutkan bahwa angka itu "belum final" lantaran mereka masih memverifikasi informasi dari zona pertempuran, daerah yang dibebaskan, dan wilayah yang masih diduduki pasukan Rusia.
Donetsk timur merupakan wilayah yang mengalami dampak terburuk. Di sana, sebanyak 423 anak tewas atau mengalami cedera, katanya.
PBB menyebutkan bahwa sedikitnya 16.295 warga sipil tewas sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari.
Invasi Rusia itu dikecam pemerintah Ukraina dan para pemimpin negara-negara Barat sebagai tindakan agresi yang tak berdasar.
Baca Juga
Pemerintah Rusia Moskow membantah telah menargetkan warga sipil dalam menjalankan aksinya.
Sebelumnya, Unicef menyampaikan penggunaan senjata peledak menjadi penyebab kematian anak-anak tersebut.
Senjata ini tidak membeda-bedakan antara sipil dan kombatan, terutama jika digunakan di daerah berpenduduk seperti yang terjadi di Ukraina di Mariupol, Luhansk, Kremenchuk, dan Vinnytsia.
Unicef juga mengatakan sistem pendidikan Ukraina telah hancur akibat eskalasi permusuhan di seluruh negeri. Sekolah telah menjadi sasaran atau digunakan oleh pihak-pihak, sehingga keluarga tidak merasa aman untuk menyekolahkan anaknya.
Unicef memperkirakan bahwa 1 dari 10 sekolah telah rusak atau hancur.
“Semua anak perlu bersekolah dan belajar, termasuk anak-anak yang terjebak dalam keadaan darurat. Anak-anak di Ukraina dan mereka yang terlantar akibat perang ini tidak terkecuali. UNICEF terus menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina dan agar semua anak dilindungi dari bahaya. Ini termasuk mengakhiri penggunaan senjata peledak secara brutal di daerah berpenduduk dan serangan terhadap fasilitas dan infrastruktur sipil," ujar Unicef dilansir dari laman resminya.
Unicef menegaskan anak-anak Ukraina sangat membutuhkan keamanan, stabilitas, akses ke pembelajaran yang aman, layanan perlindungan anak, dan dukungan psikososial.
Dan yang terpenting, anak-anak Ukraina membutuhkan kedamaian.