Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina kini memasuki hari ke - 269. Sejumlah bukti akan kesadisan yang dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap warga sipil di Kherson telah ditemukan.
Dilansir dari The Guardian pada Sabtu (19/11/2022) Kementerian dalam negeri Ukraina melaporkan bahwa selepas pasukan Rusia pergi, para penyelidik di daerah-daerah yang telah dibebaskan, di wilayah Kherson, baru saja menemukan sebanyak 63 mayat dengan tanda-tanda penyiksaan.
Komisaris hak asasi manusia parlemen Ukraina, Dmytro Lubinets, kemudian merilis sebuah video yang memperlihatkan ruang penyiksaan yang digunakan oleh pasukan Rusia di wilayah Kherson.
Secara terpisah, peneliti Universitas Yale dalam sebuah laporan yang didukung oleh Departemen Luar Negeri AS menyimpulkan bahwa ratusan orang pernah ditahan dan bahkan hilang di Kherson, hal ini terjadi saat Kherson berada di bawah kendali Rusia. Selain itu, diduga puluhan orang juga mungkin telah disiksa.
Atas hal ini, Rusia membantah pasukannya telah sengaja menyerang warga sipil atau melakukan tindakan kekejaman terhadap warga Kherson.
Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke- 269:
– Serangan rudal Rusia telah lumpuhkan setengah dari infrastruktur Ukraina
"Serangan rudal Rusia telah melumpuhkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina," kata pemerintah di Kyiv.
Selain itu, pihak berwenang memperingatkan bahwa kota itu dapat menghadapi penutupan total jaringan listrik saat musim dingin tiba.
– Pejabat Kyiv berupaya pulihkan listrik di tengah turunnya suhu dan salju
Dengan turunnya suhu dan Kyiv mendapati salju pertamanya, para pejabat bekerja untuk memulihkan listrik secara nasional setelah beberapa pemboman terberat infrastruktur sipil Ukraina dalam perang.
PBB mengatakan kekurangan listrik dan air di Ukraina dapat mengancam bencana kemanusiaan.
– Volodymyr Zelensky menolak gagasan gencatan senjata singkat dengan Rusia
Zelensky dengan tegas menolak gagasan gencatan senjata singkat dengan Rusia dan mengatakan bahwa upaya itu hanya akan memperburuk keadaan.
“Rusia sekarang sedang mencari gencatan senjata singkat, jeda untuk mendapatkan kembali kekuatan mereka,” kata presiden Ukraina dalam sambutannya yang disiarkan di Forum Keamanan Internasional Halifax.
"Seseorang mungkin menyebut ini akhir perang, tetapi jeda seperti itu hanya akan memperburuk situasi," sambungnya.
– Kremlin tuduh tentara ukraina mengeksekusi lebih dari 10 tawanan perang Rusia
Menyusul beredarnya video di media sosial yang mengaku berasal dari garis depan. Rekaman itu menunjukkan tentara Rusia yang datang dari halaman sebuah rumah, kemudian pasukan Rusia datang dengan instruksi meletakkan tangannya di atas kepala, sebelum akhirnya mereka kembali diinstruksikan untuk berbaring telungkup.
Rekaman tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa orang Rusia yang tewas dalam kekerasan yang terjadi.
– Belanda akan panggil dubes Rusia
"Pemerintah Belanda akan memanggil duta besar Rusia di Belanda atas tanggapan Rusia terkait putusan dalam persidangan atas penembakan pesawat penumpang MH17 tahun 2014," kata menteri luar negeri, Wopke Hoekstra.
Rusia mengecam keputusan pengadilan Belanda yang menghukum dua mantan agen intelijen Rusia dan seorang pemimpin separatis Ukraina.
– Pakar Ukraina selidiki lokasi insiden rudal di perbatasan Polandia
"Pakar Ukraina sedang bekerja di lokasi di daerah perbatasan Polandia tenggara di mana sebuah rudal telah menewaskan dua orang," kata menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Kemudian dia menuliskan di Twitternya dan mengatakan bahwa Ukraina akan melanjutkan kerja sama yang terbuka dan konstruktif dengan Polandia terkait insiden tersebut.
– Dua mayat ditemukan di Zaporizhzhia
Kyrylo Tymoshenko mengatakan bahwa terdapat dua mayat telah ditemukan di Vilniansk di wilayah Zaporizhzhia.
"Dengan demikian sembilan orang telah ditemukan tewas akibat roket teroris Rusia yang menembaki bangunan tempat tinggal kemarin," katanya di Telegram.
– Inggris sebut Rusia sedang persiapkan rencana perang
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia tampaknya sedang mempersiapkan terobosan besar untuk perang melawan Ukraina di provinsi Donetsk.
Tak hanya itu, situs pemakaman massal telah ditemukan di daerah lain yang sebelumnya sempat diduduki oleh pasukan Rusia. Pada situs ini ditemukan pula beberapa bukti yang menunjukkan beberapa tubuh warga Kherson yang memiliki tanda-tanda bekas penyiksaan.
Di samping itu, Rusia baru saja menuduh Ukraina, Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah mengeksekusi lebih dari 10 tawanan perangnya.
Rusia saat ini dilaporkan telah memindahkan beberapa pasukannya dari Kherson untuk memperkuat posisinya di wilayah timur Donetsk dan Luhansk, kawasan industri yang dikenal sebagai Donbas.