Bisnis.com, JAKARTA - Serangan rudal yang tidak disengaja di Polandia memicu komentar bahwa konflik Ukraina berubah menjadi perang antara NATO dan Rusia. Bahkan serangan itu bisa memicu pecahnya Perang Dunia III atau perang nuklir.
"Itu dapat meningkat menjadi bentrokan besar antara negara-negara North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Rusia. Lebih menakutkan lagi adalah saran tentang Perang Dunia III atau bahkan perang nuklir,” jelas Robert E. Kelly, analis politik Amerika di ChannelNewsAsia, Sabtu (19/11/2022).
Namun, hal tersebut akhirnya ditepis setelah ada temuan yang menunjukkan, bahwa ternyata rudal itu diluncurkan Ukraina yang dilakukan tanpa sengaja atau kecelakaan.
Kelly menyatakan, bahwa kesalahan Ukraina adalah kesalahan yang murni, di mana negara tersebut mencoba mempertahankan kotanya dengan menembaki rudal Rusia yang masuk.
Hal inilah yang juga menjadikan Barat sangat selektif tentang sistem senjata yang disumbangkan ke Ukraina.
Selama perang, para pemimpin Barat telah menyatakan keprihatinannya bahwa sistem tingkat atas dengan kemampuan serangan jarak jauh, khususnya pesawat terbang dan jenis rudal tertentu, akan terlalu berisiko untuk diberikan kepada Ukraina, yang mungkin menggunakannya untuk menyerang Rusia.
Baca Juga
Ukraina pun telah menghindari menyerang Rusia di dalam perbatasan, meskipun hukum perang mengizinkannya dan tidak menggunakan senjata yang disumbangkan untuk melakukannya.
Adapun, alasan dari semua kehati-hatian ini, karena adanya ketakutan akan eskalasi di lingkungan nuklir. Semua sadar bahwa Kremlin memiliki senjata nuklir dan akan menggunakannya jika Rusia diserbu.
Ukraina dan para pendukung NATO tidak ingin menanggung risiko itu. Rusia juga menyadari kemampuan nuklir NATO dan telah menghindari meningkatkan perang dengan senjata nuklir.