Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengunjungi salah satu lokasi Sekolah Rakyat pada akhir Agustus 2025.
Dia menyebut program pendidikan inklusif ini telah diluncurkan pada 14 Juli lalu, sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
“Saya kalau ngomong Sekolah Rakyat memang agak emosional, karena banyak adik-adik kita yang selama ini tidak memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan. Kita berharap masa depan mereka lebih baik dan bisa mengangkat harkat martabat keluarganya,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (5/8/2025).
Prasetyo menyebut Sekolah Rakyat sebagai bentuk perjuangan nyata di usia kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Dia menekankan bahwa meski baru satu langkah kecil, program ini adalah tonggak penting dalam upaya menciptakan keadilan sosial melalui pendidikan.
“Kalau ada pihak yang mempermasalahkan Sekolah Rakyat, mungkin kita perlu bertanya di mana hatinya. Ini perjuangan yang tidak bisa diukur dengan angka,” ujarnya.
Hingga akhir bulan ini, pemerintah menargetkan Sekolah Rakyat akan hadir di 159 lokasi. Lokasi kunjungan presiden masih dalam tahap pembahasan.
“Terus terang, kami belum puas. Karena baru 159 lokasi yang bisa kami sediakan untuk saudara-saudara kita yang selama ini belum mendapatkan pendidikan,” jelas Prasetyo.
Bagi Prasetyo, Sekolah Rakyat mencerminkan makna terdalam dari kemerdekaan—yaitu memberikan kesempatan yang adil bagi semua anak bangsa untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“Kita sadar, pendidikan adalah salah satu cara keluar dari kemiskinan dan dari belenggu keterbatasan,” pungkas Prasetyo.