Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPR-DPD, dan Sidang Paripurna DPR RI Tahun 2025 pada Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo tanpa sekalipun menyebut frasa kebebasan berpendapat maupun hak asasi manusia (HAM) alias absen membahas secara eksplisit soal kebebasan berpendapat dan HAM.
Berdasarkan analisis frekuensi kata dalam naskah pidato, Prabowo paling banyak mengucapkan kata 'Indonesia' sebanyak 66 kali. Dia juga banyak menyampaikan kata 'negara' sebanyak 49 kali, dan 'rakyat' 40 kali.
Selain itu, isu ekonomi juga menjadi sorotan, terlihat dari seringnya kata 'ekonomi' sebanyak 31 kali muncul, diikuti 'bangsa' dan 'presiden' masing-masing 22 kali.
Selanjutnya, kata 'demokrasi' diucapkan sebanyak 15 kali, tetapi hanya dalam konteks sistem politik dan pemerintahan.
Prabowo sebenarnya mengucapkan kata HAM satu kali, tetapi hal itu merujuk pada 'Komnas HAM' yang dia sebutkan, tanpa pembahasan rinci terkait agenda atau kebijakan hak asasi manusia.
Baca Juga
Prabowo lebih banyak menyinggung soal pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan penguatan pertahanan. Topik kemiskinan 8 kali, korupsi 7 kali, hingga isu pangan seperti beras dan gizi masing-masing 7 kali turut mendapat porsi pembahasan.
Meski menyinggung 'kemerdekaan' sebanyak 9 kali, tidak ada elaborasi yang mengaitkan kemerdekaan tersebut dengan kebebasan berekspresi atau perlindungan HAM. Fokus pidato justru mengarah pada penguatan pemerintah, efisiensi anggaran, dan strategi nasional menghadapi tantangan global.
Berikut kata-kata yang paling banyak diucapkan Prabowo dalam pidato kenegaraan 2025:
- Indonesia: 66
- Negara: 49
- Rakyat: 40
- Ekonomi: 31
- Bangsa: 22
- Presiden: 22
- Nasional: 18
- Undang-Undang: 17
- Sekolah: 16
- Demokrasi: 15
- Pemerintah: 15
- Republik: 15
- Kekayaan: 11
- Budaya: 10
- Kerja: 10
- Hakim: 9
- Kemerdekaan: 9
- Masalah: 9
- Bekerja: 8
- Berani: 8