Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Natalius Pigai Ingin Kumpulkan Menteri Urusan HAM di Asean, Buat Apa?

Natalius Pigai berinisiatif membentuk wadah untuk Menteri Hak Asasi Manusia se-Asean. Apa tujuannya?
Menteri HAM Natalius Pigai saat rapat kerja dengan Komisi XIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Menteri HAM Natalius Pigai saat rapat kerja dengan Komisi XIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, Jakarta — Menteri HAM Natalius Pigai ingin membentuk wadah untuk seluruh kementerian terkait hak asasi manusia di Asean.

Pigai mengklaim bahwa dirinya sengaja jadi pelopor untuk membentuk wadah tersebut mengingat hanya Indonesia, negara yang satu-satunya memiliki Kementerian HAM secara khusus.

"Sebagai yang pertama di Asean memiliki Kementerian Hak Asasi Manusia, kami mengambil inisiatif untuk mengajak para menteri yang menangani hak asasi manusia untuk bergabung ke dalam suatu wadah bersama," tuturnya di Jakarta, Senin (21/7).

Sebagai permulaan, Pigai mengaku dirinya sudah membangun komunikasi dengan Menteri Keadilan Thailand H.E. Pol. Col. Tawee Sodsong untuk membahas wadah HAM

"Langkah ini kami mulai membicarakannya dengan pihak Thailand dan tentu berikutnya dengan negara-negara Asean yang lain,” katanya. 

Selain Thailand, Pigai juga berencana untuk melakukan kunjungan lain seperti ke Laos, Kamboja, Vietnam serta negara-negara Asean yang lain. Pigai optimistis jika sesuai dengan rencana, tahun ini semua negara di Asia Tenggara bisa bersatu dan menggelar acara pertemuan di Jakarta.

“Kalau bisa tahun ini inisiatif kita sudah bisa disampaikan ke semua menteri yang menangani urusan HAM di kawasan ASEAN. Kemudian, tahun depan kita merancang pertemuan di Jakarta. Artinya Indonesia akan jadi tuan rumah sekaligus inisiator pertemuan,” ujarnya.

Pigai berpandangan jika wadah tersebut terbentuk, maka semua negara di Asean mulai menyamakan persepsi, merumuskan visi bersama, menyatukan langkah, untuk sama-sama membangun peradaban HAM. 

"Indonesia tentu menjadi pemimpinnya baik di kawasan, regional maupun global. Kita harus memulainya dari sekarang,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro