Bisnis.com, JAKARTA - Rusia tidak lagi memiliki kendali penuh atas salah satu dari empat provinsi di Ukraina yang telah dianeksasi pada pekan lalu. Pasukan Ukraina dikabarkan merangsek di provinsi Kherson dan membuat pasukan Rusia terpukul mundur di wilayah timur.
Militer Rusia mengakui bahwa pasukan Kyiv telah menerobos ke wilayah Kherson. Tentara Ukraina dan unit tank superior disebut berhasil menembus pertahanan di sekitar desa Zoltaya Balka dan Alexsandrovka.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan bahwa pasukannya kembali ke garis pertahanan yang telah disiapkan sebelumnya. Komentarnya itu merupakan pengakuan bahwa serangan balik selatan Ukraina terys meningkat secara dramatis.
Brigade Ukraina telah mencapai terobosan terbesar mereka di wilayah tersebut sejak perang dimulai. Mereka menerobos garis depan dan maju dengan cepat di sepanjang Sungai Dnieper.
Kyiv tidak memberikan konfirmasi resmi tentang kemajuan tersebut. Namun, beberapa sumber Rusia mengakui bahwa serangan tank telah bergerak di sepanjang tepi barat sungai. Mereka merebut kembali sejumlah desa di sepanjang jalan dan mengancam jalur pasokan bagi ribuan tentara Rusia yang terdampar.
Berbicara semalam, Zelenskiy mengatakan bahwa brigade ke-129 Ukraina dari kota asalnya Kryvyi Rih telah membebaskan pemukiman Arkhanhelske dan Myrolyubivka di wilayah Kherson utara. Prajurit brigade itu mengibarkan bendera biru dan kuning di Myrolyubivka dari atap yang rusak.
Baca Juga
Blogger militer Rusia mengatakan bahwa kemajuan Ukraina sangat spektakuler. Mereka mengklaim pasukan Kyiv telah dekat dengan Dudchany, sekitar 20 mil (30 km) di selatan tempat garis pertahanan sebelum terobosan. Kondisi itu menunjukkan salah satu kemajuan perang tercepat.
Anton Gerashchenko, seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, mengunggah foto tentara Ukraina berpose dengan bendera mereka. Dia mengatakan itu adalah desa Mikhailivka, sekitar 20 km di luar posisi mereka sebelumnya. Target Ukraina berikutnya adalah kota Beryslav di tepi Dnieper.
Sebagai tanda pergolakan di dalam komando tentara Rusia, kepala distrik militer barat dilaporkan dipecat pada hari Senin setelah kekalahan baru-baru ini. Kantor berita RBC juga mengkonfirmasi Jenderal Alexander Zhuravlyov telah dipecat.
Distriknya adalah salah satu dari lima yang membentuk angkatan bersenjata Rusia. Langkah itu menyusul kritik selama akhir pekan oleh presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov dan dari Valery Gerasimov, kepala staf umum Putin, akibat lepasnya Lyman.
“Ini jelas terkait dengan kesalahan perang, yang semakin sulit disembunyikan. Kremlin mencari kambing hitam,” kata seorang mantan pejabat kementerian pertahanan Rusia yang pernah bekerja dengan Zhuravlyov seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (4/10/2022).
Dalam pidato terakhirnya, Zelenskiy menganggap pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia sebagai lelucon, yang meliputi provinsi Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk.