Bisnis.com, SOLO - Inggris disebut mulai berani mengejak Rusia karena menggunakan rudal S-300 untuk menembak objek darat.
Padahal menurut mereka, rudal S-300 merupakan senjata yang digunakan untuk menembak objek udara.
Dilansir dari Ukrin From, pemerintah Inggris mengatakan jika saat ini Rusia tengah menghadapi masalah kekurangan persenjataan, terutama rudal.
“Stok rudal Rusia kemungkinan besar terbatas dan merupakan sumber daya bernilai tinggi yang dirancang untuk menembak jatuh pesawat modern dan rudal yang masuk, daripada untuk digunakan melawan target darat," tulis intelijen Inggris.
"Penggunaannya dalam peran serangan darat hampir pasti didorong oleh kekurangan amunisi secara keseluruhan, terutama rudal presisi jarak jauh," tambah mereka.
Seperti diketahui, pada 30 September 2022 lalu, pasukan Rusia menyerang konvoi kendaraan sipil yang mengevakuasi Zaporizhzhia.
Baca Juga
Pada saat itu, Rudal pertahanan udara yang biasan digunakan untuk jarak jauh, justru digunakan oleh militer Kremlin di darat.
Mungkin, rudal Rusia memang terbatas, namun yang perlu diingat, Vladimir Putin punya senjata yang lebih mematikan yakni nuklir.
Beberapa sekutu Putin telah mendesak Presiden Rusia tersebut untuk menggunakan nuklir berdaya ledak rendah di Ukraina.
Salah satu sekutu yang getol mendesak Vladimir Putin adalah pemimpin Chechnya.
Akan tetapi hingga kini Vladimir Putin belum memecet tombol nuklir kecuali jika memang pihak lawan memulainya lebih dahulu.