Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Nato Siap Ganyang Rusia Jika Lakukan Serangan Nuklir

Nato beri peringatan keras ke Rusia jika menggunakan senjata nuklir.
John Andhi Oktaveri
John Andhi Oktaveri - Bisnis.com 03 Oktober 2022  |  06:07 WIB
Nato Siap Ganyang Rusia Jika Lakukan Serangan Nuklir
Nato Siap Ganyang Rusia Jika Lakukan Serangan Nuklir. Tsar Bomba, bom nuklir terbesar sejagat raya yang pernah diciptakan oleh Rusia kala itu masih dalam koloni Uni Soviet. - Wikipedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA - Nato siap menghancurkan pasukan dan peralatan perang Rusia di Ukraina jika Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir.

Ancaman itu disampaikan mantan direktur CIA dan pensiunan jenderal militer bintang empat, David Petraeus.

Petreaus mengatakan bahwa dia belum berbicara dengan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan tentang kemungkinan tanggapan AS terhadap eskalasi nuklir dari Rusia. Namun, pejabat Pemerintah AS telah berulang kali memberitahu pihak Moskow soal rencana itu.

"Untuk membuktikan kepada Anda, kami akan merespons dengan memimpin upaya Nato secara kolektif untuk mengalahkan setiap kekuatan konvensional Rusia yang dapat kami identifikasi di medan perang di Ukraina dan juga di Krimea dan setiap kapal di Laut Hitam,”ujarnya seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (3/10/2022).

Peringatan itu datang beberapa hari setelah Putin menyatakan pandangan yang banyak ditafsirkan sebagai ancaman perang yang lebih besar antara Rusia dan Barat.

Ketika ditanya apakah penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina akan membawa Amerika Serikat dan Nato maju ke medan perang, Petreaus mengatakan bahwa langkah itu bisa diambil.

Meski Ukraina bukan anggota Nato, AS dan sekutunya akan mengambil tindakan.

Petreaus mengakui bahwa kemungkinan radiasi akan meluas ke negara-negara Nato dan berdasarkan payung hukum Pasal 5 hal itu dapat ditafsirkan sebagai serangan terhadap anggota Nato.

Kasus lainnya adalah bahwa ini sangat mengerikan sehingga harus ada tanggapan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Tekanan yang meningkat pada Putin setelah Ukraina memperoleh kemenangan di bagian timur negara itu, selain perlawanan terhadap upaya mobilisasi di Rusia, Petreaus mengatakan pemimpin Moskow itu telah putus asa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

nato Rusia Perang Rusia Ukraina nuklir
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top