Bisnis.com, SOLO - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta seluruh masyarakat dan jajaran pemerintah Rusia waspada dengan Vladimir Putin.
Dilansir dari Roya News, Zelensky mengatakan jika Putin akan membunuh satu per satu masyarakat dan anggota pemerintah Rusia selama dia berkuasa.
Salah satu alasan yang digunakan Putin untuk menghukum bawahannya yakni saat pemerintah Rusia gagal dalam misi mereka di Ukraina.
Dengan dalih tersebut, Putin disebut akan menghukum pemerintah Rusia satu per satu dengan hukuman dari yang ringan hingga berat, kata Zelensky.
"Ini adalah bel pertama yang harus didengar di semua tingkat pemerintahan Rusia," kata Presiden Ukraina itu.
"Sampai Anda semua menyelesaikan masalah dengan orang yang memulai semuanya, yang memulai perang tidak masuk akal melawan Ukraina ini, Anda akan dibunuh satu per satu, dijadikan kambing hitam, karena tidak mengakui bahwa perang ini adalah kesalahan sejarah bagi Rusia," tambahnya.
Pernyataan Volodymyr Zelensky tersebut bukan tanpa dasar. Baru-baru ini, dia membaca hal aneh dengan keputusan Putin.
Vladimir Putin belum lama ini memecat Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Dmitry Bulgakov. Pemecatan tersebut diumumkan setelah Putin mendeklarasikan mobilisasi parsial pada Rabu lalu.
"Jenderal Angkatan Darat Dmitry Bulgakov telah diberhentikan dari jabatan wakil menteri pertahanan", bunyi keterangan dari kementrian Rusia pada Sabtu, 24 September 2022.
Langkah itu dilihat sebagai hukuman untuk operasi yang cacat di tengah perang Ukraina karena invasi Rusia telah goyah selama dua minggu terakhir.
Belum lagi, Vladimir Putin telah mengumumkan mobilisasi parsial yang membuat pria usia militer wajib ikut berperang jika diperlukan.
Jika pria Rusia ini tidak dibekali dengan kemampuan perang yang layak, maka mereka hanya akan berakhir di kuburan.
Di sisi lain, Zelensky juga menolak untuk damai dengan Rusia selama Vladimir Putin masih duduk di kursi kekuasaan Kremlin.
"Dia (Putin) tidak tahu apa itu martabat dan kejujuran. Karena itu, kami siap untuk berdialog dengan Rusia, tetapi jika sudah ada Presiden Rusia lainnya." kata Zelensky saat menanggapi pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia, Jumat, 30 September 2022.