Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik meminta penyidik maupun jaksa penuntut umum (JPU) untuk memperkuat alat bukti dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Seperti diketahui, dalam perkara ini penyidik kepolisian telah menetapkan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka. Ferdy Sambo bahkan ditengarai dalang dari kasus pembunuhan berencana tersebut.
“Saya meminta penyidik dan jaksa memperkuat alat bukti selain keterangan saksi/pelaku yang masih satu cluster,” katanya, Minggu (4/9/2022).
Dikutip dari beberapa sumber, Ferdy Sambo adalah jenderal polisi yang berpengalaman dalam bidang reserse dan kriminal. Dengan pengalaman tersebut, Ferdy Sambo diduga mengetahui bagaimana cara meloloskan diri dari semua jeratan.n
Lebih lanjut, Damanik mengatakan dia ingin mencoba mengingatkan jaksa dan penyidik untuk cermat dalam mengusut kasus Sambo.
"Poin pokok yang bisa diberitakan adalah saya mengigatkan penyidik dan jaksa untuk memperkuat alat bukti supaya Sambo tidak bisa lepas dari dakwaan," kata dia.
Baca Juga
Berkas Ferdy Sambo Cs
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) melalui Jaksa Peneliti memperpanjang masa tahanan Ferdy Sambo dan tiga tersangka lainnya, dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J menjadi 40 hari.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Ketut Sumedana mengatakan bahwa perpanjangan masa tahanan ini dikarenakan berkas dari keempat tersangka atas nama FS, RE, RR, dan KM dikembalikan (P-19) ke Dirtipidum Bareskrim Polri.
Selain itu, dengan dikembalikannya berkas ini Ketut memaparkan bahwa masa tahanan keempat tersangka ini akan di perpanjang selama 40 hari kedepan terhitung mulai 19 Agustus 2022.
"Perihal pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi Nomor: B-3424/E.2/Eoh.1/09/2022 tanggal 01 September 2022, dan selanjutnya dilakukan perpanjangan penahanan selama 40 hari terhitung sejak 19 Agustus 2022 sampai dengan 27 September 2022," tutur Ketut dalam keterangan resmi dikutip, Jumat (2/9/2022).