Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar angka inflasi turun sampai di bawah tiga persen. Secara nasional, angka inflasi di Indonesia masih mencapai 4,94 persen.
"Ini [Inflasi] masih menjadi momok semua negara. Tapi saya meyakini kalau provinsi, kabupaten, kota, gubernur, bupati, wali kota, TPID-TPID, TPIP semuanya bekerja, rampung, selesai untuk mengembalikan lagi ke angka di bawah 3 [persen], selesai," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/08/2022).
Jokowi menyampaikan, bahwa semuanya tidak boleh bekerja standar-standar saja. Pasalnya, keadaannya sedang tidak normal.
"Kita tidak boleh bekerja rutinitas karena memang keadaannya tidak normal. Tidak bisa kita memakai standar-standar baku, standar standar pakem, enggak bisa. Para menteri, gubernur, bupati, wali kota juga sama, enggak bisa lagi kita bekerja rutinitas, enggak," kata Jokowi.
Dia kemudian meminta agar pemerintah daerah jeli dalam mengetahui masalah yang menyebabkan infeksi di daerahnya.
Kemudian, untuk menekan kenaikan harga komoditas yang berdampak pada inflasi di suatu daerah dapat dilakukan dengan mendatangkan komoditas tersebut dari daerah lain yang memiliki pasokan melimpah.
Baca Juga
"Disambungkan, ini harus disambungkan, karena negara ini negara besar sekali, 514 kabupaten/kota, dan sekarang 37 provinsi dengan DOB [daerah otonomi baru] yang baru, ini negara besar," imbuh Jokowi.
Sekali lagi, lanjut Jokowi, dunia berada dalam keadaan yang tidak normal. Menurutnya, semua pihak harus bekerja secara makro, mikro, dan detail angka-angkanya harus tahu.
"Provinsi harus tahu, posisi inflasi saya di angka berapa. Nanti saya ke daerah saya tanya, jangan gelagapan enggak mengerti posisi inflasi provinsinya berada di angka berapa. Mana yang tinggi, mana yang pada posisi normal, mana yang pada posisi rendah, lihat," kata Jokowi.