Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Perintahkan Pemda Kerja Sama TPIP-TPID Tekan Laju Inflasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah pusat dan daerah bekerjasama mengendalikan inflasi.
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS). Inflasi AS menyentuh level 7,9 persen pada Februari 2022, sekaligus level tertinggi sejak tahun 1982./Bloomberg
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS). Inflasi AS menyentuh level 7,9 persen pada Februari 2022, sekaligus level tertinggi sejak tahun 1982./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah pusat dan daerah bekerjasama mengendalikan inflasi.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi  dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/08/2022).

“Saya ingin bupati, wali kota, gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan tim TPID [Tim Pengendalian Inflasi Daerah] di daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat. Tanyakan di daerah kita apa yang harganya naik, yang menyebabkan inflasi,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (18/8/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara pun menekankan pentingnya pemerintah di daerah untuk terus memantau inflasi di wilayah masing-masing.

“Provinsi harus tahu, posisi inflasi saya di angka berapa. Nanti saya ke daerah saya tanya, jangan gelagapan enggak mengerti posisi inflasi provinsinya berada di angka berapa, mana yang tinggi, mana yang pada posisi normal, mana yang pada posisi rendah, lihat,” tegasnya.

Jokowi menambahkan, bahwa ada lima provinsi yang angka inflasinya di atas 5 persen yakni Jambi yang berada di angka 8,55 persen, Sumatra Barat 8,01 persen, Kepulauan Bangka Belitung 7,77 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,97 persen.

Dia pun meminta agar pemerintah daerah jeli untuk mengetahui penyebab tingginya angka inflasi tersebut. Supaya angka inflasi lima daerah tersebut turun di bawah 5 persen.

"Syukur bisa di bawah 3 [persen],” katanya.

Adapun, secara nasional inflasi berada di angka 4,94 persen. Presiden pun mengingatkan bahwa angka inflasi tersebut masih didukung oleh tidak naiknya harga bahan bakar minyak(BBM) karena subsidi yang digelontorkan pemerintah.

“Pertalite, Pertamax, Solar, LPG, listrik itu bukan harga yang sebenarnya, bukan harga keekonomian, itu harga yang disubsidi oleh pemerintah yang besarnya hitung-hitungan kita di tahun ini subsidinya Rp502 triliun,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper