Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia mengomentari mundurnya Boris Johnson dari jabatan Perdana Menteri Inggris.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan bahwa Johnson mengaku tidak menyukai Rusia sehingga pihaknya juga tidak menyukainya.
"Dia [Johnson] tidak menyukai kami, kami juga tidak menyukainya," kata Peskov dikutip dari laman Hindustan Times, Kamis (7/7/2022).
Peskov menambahkan bahwa rencana Johnson untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri juga tidak terlalu mengkhawatirkan Kremlin. Rusia justru berharap akan lebih banyak orang profesional bisa memimpin Inggris dengan lebih baik.
"Kami berharap suatu hari nanti di Inggris Raya akan ada lebih banyak orang profesional yang dapat membuat keputusan melalui dialog," kata Peskov.
Terkini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memutuskan akan mengundurkan diri dari posisinya saat ini, di tengah gelombang tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintahannya.
Baca Juga
Dilansir Bloomberg pada Kamis (7/7/2022), sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan Johnson telah bersikap untuk tetap bertahan dalam 48 jam terakhir, tetapi dia mengakui bahwa dia harus mengundurkan diri.
Dia akan tetap sebagai perdana menteri sementara hingga Oktober 2022. Setelahnya, pemimpin baru dari partai Konservatif baru akan dilantik tepat saat konferensi tahunan partai.