Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

La Nyalla Tuding Luhut Bohong Soal Big Data Penundan Pemilu 2024

Klaim Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi soal big data dan 110 juta orang mendukung penundaan Pemilu 2024 disebut hanya isapan jempol.
Ketua DPD La Nyalla M Mattalitti./Aprianus Doni Tolok
Ketua DPD La Nyalla M Mattalitti./Aprianus Doni Tolok

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menuding Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bohong soal big data. 

Luhut sebelumnya mengklaim usulan penundaan Pemilu 2024 didasarkan pada big data dimana 110 juta orang mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut.

"Jadi sudah saya sampaikan bahwa yang disampaikan oleh saudara Luhut Binsar Pandjaitan itu adalah bohong. Saya hanya menyampaikan itu bohong,” katanya di Jakarta, Kamis (14/4/2022).

Menurutnya, jika klaim Big Data yang dimiliki Luhut terbukti salah, maka sikap pemerintah selanjutnya merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan bukan urusannya lagi. 

"Perkara dia di-reshuffle atau apa bukan urusan saya. Saya hanya mau sampaikan kepada publik jangan takut dan terpengaruh dengan berita bohong itu," imbuhnya. 

Diberitakan sebelumnya, Luhut mengklaim memiliki big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024.

Namun, baik Luhut dan jajarannya enggan membuka data tersebut meskipun telah diminta oleh banyak pihak termasuk para mahasiswa yang saat melakukan unjuk rasa. 

Terakhir, Luhut secara lugas menolak permintaan para mahasiswa BEM Universitas Indonesia dengan menyampaikan bahwa dirinya tidak punya kewajiban untuk melakukan hal tersebut. 

"Kamu nggak berhak nuntut saya. Karena saya juga punya hak untuk tidak memberitahu," ucap Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper