Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Sebut Ada Ancaman Baru untuk RI Selain Pandemi Covid-19, Apa Itu?

Sri Mulyani menyampaikan kenaikan harga barang-barang atau inflasi menjadi tantangan bagi perekonomian yang akan dihadapi Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani menyampaikan kenaikan harga barang-barang atau inflasi menjadi tantangan baru bagi perekonomian yang akan dihadapi Indonesia.

Menurutnya, tantangan inflasi ini akan lebih mengancam dibandingkan tantangan pandemi Covid-19 bagi masyarakat yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga komoditas secara global.

"Kalau dulu ancaman dan tantangan untuk masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman adalah kenaikan harga dari barang-barang," ujarnya dalam konferensi pers usai melakukan rapat terbatas kabinet yang disiarkan lewat Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (5/4/2022).

Sri Mulyani melanjutkan kenaikan harga komoditas global telah menjadi pedang bermata dua bagi pemerintah.

Penyebabnya, di satu sisi kenaikan harga memang menguntungkan penerimaan negara, tetapi di sisi lain masyarakat bisa merasakan rambatan kenaikan harga ke barang-barang konsumsi hariannya.

Dia mengakui saat ini kenaikan harga komoditas global telah memberikan penerimaan besar kepada negara lewat perdagangan berbagai komoditas andalan Indonesia.

"Baik itu dari komoditas minyak, gas, batu bara, nikel, ataupun CPO. [Kenaikan harga] itu memberikan daya tambah dari sisi penerimaan negara," katanya.

Kendati demikian, di sisi lain masyarakat juga akan merasakan efek dari inflasi global tersebut. Pemerintah tengah mengkaji dengan detail terhadap keputusan atau langkah-langkah kebijakan ke depan.

Sri Mulyani mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bisa mengalokasikan kelebihan penerimaan yang didapatkan negara untuk mendukung kebutuhan masyarakat.

"Dari sisi APBN, kita akan dukung langkah-langkah mengamankan masyarakat kita, utamanya yang mengalami tekanan dari dampak global yang memang dirasakan seluruh dunia," ujarnya.

Tidak hanya itu, dia melanjutkan bahwa Kepala Negara ingin menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum keuntungan ekonomi, dan juga menjaga kesehatan APBN.

"Pak presiden minta kita lihat detail harga pangan dan energi kemudian mencari pilihan kebijakan yang kita ambil untuk bisa di satu sisi menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum ekonomi, dan juga menjaga kesehatan APBN," pungkas Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper