Bisnis.com, JAKARTA – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan titip pesan kepada para pakar kesehatan di Indonesia untuk bersaing dengan baik. Tidak membawa dengki, amarah dan kebencian, serta pikiran negatif.
Luhut menegaskan menyampaikan hal itu usai menjalani proses vaksinasi Covid-19 dengan Vaksin Nusantara yang diinisiasi eks Menkes dokter Terawan Agus Putrantanto di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (4/4/2022).
Dipantau dari dari kanal Youtube Askara News, Senin (4/4/2022), Luhut menjalani proses pengambilan darah untuk diproses menjadi vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto.
Dari video yang beredar, Luhut mengakui bahwa dirinya pun sudah pernah menjalani terapi digital subtraction angiography (DSA) yang dikenal luas sebagai ‘cuci otak’.
DSA ini juga menjadi salah satu hal yang disorot Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan merekomendasikan kepada PB IDI untuk memecat Terawan sebagai anggota IDI.
DSA dinilai sebagai terapi yang tidak berbasis ilmiah (evidence based medicine).
Baca Juga
MKEK juga menilai Terawan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) karena dianggap mempromosikan Vaksin Nusantara sebelum penelitian selesai.
“Kenapa sih kita tidak bangga dengan temuan anak bangsa? Kita terlalu berpikir negatif. Saya coba ini. Kita buanglah pikiran negatif. Negatif terhadap anak bangsa sendiri. Saya pikir anak bangsa, banyak karya-karyanya. Kita harus hargai. Apa mesti dari luar semua? Kan tidak,” tegas Luhut.
Selanjutnya, Luhut pun meminta para pakar kesehatan dan dokter di Indonesia untuk bersaing sehat, menjauhkan dengki, kemarahan dan kebencian.
“Saya titip kepada pakar-pakar kita, bersainglah dengan baik. Jangan bawa dengki, kemarahan, kebencian. Saya kira itu tidak baik,” katanya.
Dia menyinggung DSA yang juga dilakukan Terawan. Menurutnya, sudah sekitar 40 ribu lebih orang yang melakukan DSA, dan ribuan orang mendapat pertolongan dengan terapi itu.
“Saya juga sudah DSA , dan saya mengalami dampaknya. Dan sekarang ini saya coba, dan saya sudah tanya dokter Budi, Kepala Rumkit sebelumnya.Yang penting, bermanfaat gak ini. Kalau bermanfaat mari sama-sama kita dukung karya anak bangsa,” pungkas Luhut.