Bisnis.com, JAKARTA – Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan negara itu telah berhasil merebut kembali seluruh wilayah di sekitar Ibu Kota Kyiv menyusul pertempuran sengit di beberapa wilayah dalam beberapa pekan terakhir.
Rusia menggambarkan penarikan pasukannya di dekat Kyiv sebagai isyarat niat baik dalam negosiasi damai. Akan tetapi analis Barat mengatakan Rusia kewalahan dalam menghadapi serangan pasukan Ukraina.
Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 200 warga sipil tewas di Irpin, kota yang terletak ke arah barat laut Kyiv, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari sebagimana dikutip BBC.com, Minggu (3/4).
Sebagian besar dari 70.000 orang yang dulu tinggal di kota kelas menengah itu, melarikan diri selama sebulan terakhir. Mereka yang keluar dari ruang bawah tanah menghadapi tantangan penembakan daari pasukan Rusia tanpa henti. Banyak bangunan tempat tinggal di Irpin yang rusak atau hancur menurut laporan wartawan BBC.
Wilayaj Hostomel, yang juga berada dekat Kyiv, adalah lokasi pertempuran sengit sejak awal perang untuk menguasai sebuah lapangan terbang. Kota kecil itu merupakan tempat hanggar pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya.
Bangkai pesawat masih berada di hanggar setelah pasukan Rusia meninggalkan daerah itu.
Baca Juga
- Update Situasi Militer Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-38: Ukraina Pukul Mundur Pasukan Rusia di Beberapa Daerah
- Rangkuman Perang Rusia vs Ukraina Hari Ke-38: Rusia Rekrut Militer Krimea, Ukraina Dapat Bantuan Dari AS
- UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: 158 Anak Tewas, Ekonomi Ukraina Alami Kontraksi 16 Persen
Sementara itu, laporan yang mengenaskan keluar dari kota-kota di wilayah Kyiv lainnya. Sebanyak 20 mayat ditemukan di sebuah jalan. Pasukan Rusia juga dilaporkan menggunakan anak-anak sebagai tameng.
Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengatakan kepada AFP bahwa kota itu telah menguburkan 280 orang di kuburan massal. Mayat berserakan di jalan-jalan, katanya dan beberapa di antara mereka berusia 14 tahun.
"Semua orang ini dibunuh, ditembak di bagian belakang kepala," kata Fedoruk seperti dikutip TheGuardian.
Banyak dari mayat-mayat itu dibalut perban putih "untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata," katanya.
Di desa Novyi Bykiv, sekitar 100 mil sebelah utara Kyiv, dikatakan bahwa anak-anak ditempatkan di depan tank.
“Kasus penggunaan anak-anak sebagai perlindungan dicatat di wilayah Sumy, Kyiv, Chernihiv, dan Zaporizhzhia,” kata Lyudmila Denisova, ombudsman hak asasi manusia Ukraina.