Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Khawatir dengan China dan Rusia, Australia Bangun Komando Pertahanan Antariksa

Pemerintah Australia mengumumkan pembentukan Komando Pertahanan Antariksa untuk mengantisipasi ambisi luar angkasa Rusia dan China.
Bendera Australia./Istimewa
Bendera Australia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Australia mengumumkan pembentukan Komando Pertahanan Antariksa sebagai badan yang dirancang untuk mengantisipasi ambisi luar angkasa Rusia dan China.

Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan Komando Pertahanan Antariksa akan mengamankan ruang angkasa Australia di kosmos.

Komando pertahanan dipimpin Marsekal Madya Cath Roberts, seorang perempuan petinggi militer di negara kangguru tersebut.

Roberts mengatakan khawatir melihat ketidakmampuan Australia menghadapi manuver Beijing dan Moskow.

Menurutnya, satelit China bisa dengan mudah melumpuhkan jaringan satelit Australia di luar Angkasa. Rusia dan China diketahui telah menguji senjata yang bisa menghancurkan satelit di luar angkasa.

Pada Januari lalu, misalnya, satelit SJ-21 China berhasil menarik satelit lain yang sudah tidak aktif ke orbit tempat sampah antariksa yang menunjukkan betapa perkasanya Beijing di luar angkasa.

Sementara itu, Rusia pada November 2021 lalu berhasil menghancurkan satelitnya sendiri, Cosmos 1408 dengan menggunakan sebuah rudal anti-satelit.

Uji coba Rusia di akhir tahun lalu mendapat kecaman dari negara-negara Barat karena dinilai berpotensi merusak satelit-satelit lain di orbit.

"Aktivitas China dan Rusia, yang terdokumentasi cukup baik di ruang publik, membuat saya takut. Menurut saya ketidakmampuan kita saat ini untuk menghadapi ancaman-ancaman itu sungguh mengkwatirkan," katanya.

Roberts juga mengakui bahwa Australia bekerja sama erat dengan Amerika Serikat, tetapi pada saat yang sama pihaknya tidak bisa bergantung terlalu besar terhadap sekutunya tersebut.

Dutton menambahkan, bahwa Komando Pertahanan Antariksa bukan organisasi besar. Tetapi dia tidak menutup kemungkinan Australia akan membangun Angkatan Luar Angkasa, seperti milik Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper