Bisnis.com, JAKARTA - Bulan Syaban selain dikenal sebagai salah satu bulan yang sangat agung dan mulia, karena memiliki satu malam yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lainnya, yaitu malam Nisfu Syaban (malam pertengahan bulan Syaban).
Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memberikan banyak anugerah kepada umat Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah diberikan kepada umat para nabi sebelumnya. Misalnya, diampuni semua dosa, diterimanya semua dan doa dan pemberian lainnya.
Keagungan malam Nisfu Syaban tentunya disebabkan banyaknya pemberian dan anugerah dari Allah SWT. Oleh karenanya, pada malam ini dikenal sebagai salah satu malam yang memiliki banyak nama, dan masing-masing dari nama-nama itu memiliki keagungan dan kemuliaan tersendiri yang bisa diraih oleh umat Islam.
Dilansir dari laman resmi NU, Kamis (17/3), Al-Hafiz al-Muhaddits Syekh Salim as-Sanhuri dalam salah satu kitabnya menjelaskan bahwa pada malam pertengahan bulan Syaban terdapat sepuluh nama agung yang hanya disematkan pada malam itu, bukan yang lainnya. Di antara nama-nama itu adalah sebagai berikut:
1. Malam yang diberkahi (Mubarakah)
Pada malam pertengahan bulan Sya’ban, Allah memerintahkan para malaikat untuk turun pada langit dunia dan menebar kebaikan kepada manusia. Pada malam itu, jarak antara manusia dengan para malaikat sangat dekat. Kedekatan itu menjadi keberkahan tersendiri yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad.
Selain itu, menurutnya, pada malam pertengahan bulan Sya’ban, keberkahan itu juga dirasakan oleh bertambahnya air Zamzam. Sebab, pada malam itu air Zamzam akan bertambah dengan tambahan yang sangat nyata dan bisa disaksikan dengan mata kepala manusia.
2. Malam pembagian takdir (Qismah wa at-Takdir)
Pada malam ini para malaikat turun untuk membagi keberkahan dan kebaikan serta untuk menentukan takdir kepada semua manusia, mulai dari rezeki, jodoh, mulia, hina, pangkat, pernikahan dan yang lainnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Atha’ bin Yasar, Rasulullah SAW bersabda “Apabila telah datang malam pertengahan bulan Syaban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu.”
3. Malam penghapusan dosa (at-Takfir)
Alasan di balik penamaan ini tidak lain karena pada malam tersebut Allah mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya yang muslim selama satu tahun, terhitung sejak malam tersebut hingga malam pertengahan bulan Syaban.
4. Malam diterimanya doa (al-Ijabah)
Di antara keistimewaan malam pertengahan bulan Syaban adalah diterimanya semua doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
“(Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu: malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya’ban, dan dua malam hari raya.”
5. Malam kehidupan (al-hayat)
Orang yang beribadah kepada Allah pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Dia tidak akan mematikan hati hamba-Nya ketika hati semua manusia mati. Artinya, ketika semua makhluk senang akan dunia dan lupa akan akhirat, maka Allah tidak akan membiarkan orang yang beribadah pada malam tersebut turut terlena dengan dunia. Selain itu, terdapat sebuah riwayat dari Ishaq bin Rahwaih dengan sanadnya dari Wahab bin Munabbih yang menyebutkan bahwa pada malam tersebut tidak ada orang yang meninggal. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda “Jika malam pertengahan bulan Sya’ban telah datang, maka tidak akan ada seorang pun yang mati, mulai dari ujung timur hingga ujung barat, karena sibuknya malaikat pencabut nyawa dengan menerima catatan-catatan (makhluk) dari Tuhan semesta alam.”
6. Hari raya malaikat
Jika manusia memiliki dua hari raya agung yang selalu dirayakan dalam setiap tahunnya, yaitu hari raya fitri dan hari raya kurba, maka para malaikat juga memiliki dua hari raya yang selalu mereka rayakan dalam setiap tahunnya, yaitu malam pertengahan bulan Syaban dan malam Lailatul Qadar.
7. Malam syafaat
Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, pada malam pertengahan bulan Syaban menjadi malam sempurnanya syafaat. Hal itu dimulai sejak tanggal 13 bulan Syaban.
Rasulullah ditanya perihal syafaatnya yang akan diberikan kepada umatnya, saat itu dia menjawab hanya akan memberikan sepertiga kepada mereka. Pada malam tanggal 14, dia ditanya kembali perihal syafaat yang akan diberikan pada umatnya, saat itu dia menjawab hanya akan memberikan dua pertiga syafaat kepada mereka.
Namun, tepat ketika malam nisfu Syaban ketika pertanyaan itu disampaikan kepada Rasulullah, dengan tegas dia menjawab bahwa syafaatnya akan diberikan semuanya kepada umatnya. Oleh karenanya, malam ini disebut dengan malam sempurnanya syafaat.
8. Malam kemerdekaan (al-‘Itqu)
Pada malam ini juga disebut dengan malam pemerdekaan, yaitu diangkatnya separuh umat Nabi Muhammad dari neraka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasululah bersabda “Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (nisfu Sya’ban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata: Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu.”
9. Malam pembebasan (al-Baraah)
Di antara nama-nama malam pertengahan bulan Sya’ban adalah malam pembebasan. Hal ini disebabkan pada malam itu Allah mecatat kebebasan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dari neraka; baik yang taat atau ahli maksiat. Di saat yang bersamaan Allah berkata kepada mereka yang taat “Aku (Allah) telah menepati janji (kebenaran). Dan engkau telah menjalankan ketentuan seorang hamba, maka ambillah kebebasan dari neraka.”
Tidak hanya kepada orang beriman yang taat, Allah juga memberikan pembebasan kepada orang mukmin yang masih sering melakukan maksiat. Saat itu Dia berkata kepada mereka “Aku (Allah) telah memberikan keringanan kepada kalian semua, sebab kalian tidak menjalankan hak-hak dan ketentuan seorang hamba, maka hakmu adalah siksa, namun (dengan malam nisfu Sya’ban), ambillah kebebasanmu dari neraka.”
10. Malam hadiah (al-Jaizah)
Alasan di balik penamaan malam pertengahan bulan Syaban dengan nama ini tidak lain karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad, tidak bagi umat nabi-nabi sebelumnya. Oleh karenanya, malam Nisfu Syaban merupakan hadiah langsung dari Allah secara khusus kepada umat Nabi Muhammad.