Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengulas krisis energi yang terjadi di tingkat global dan berdampak pada kenaikan harga BBM di Indonesia.
Menurutnya, krisis energi yang berimbas pada kenaikan harga minyak dunia semakin diperparah dengan adanya perang Rusia - Ukraina.
"Kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami. Ditambah perang, harga naik berkali lipat," katanya dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS, dikutip dari YouTube Setpres, Jumat (11/3/2022).
Jokowi mengatakan bahwa pada 2020 rata-rata harga minyak hanya berkisar US$60 per barel.
Namun, harganya terus menanjak hingga saat ini mencapai level US$115 per barel, meskipun sudah mulai turun dari US$ 130 per barel pada pekan lalu.
Kenaikan harga minyak tersebut, kata Kepala Negara, berimbas pada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Baca Juga
Meskipun demikian, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah masih berupaya menahan kenaikan harga di tingkat konsumen.
"Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga. Kita di sini masih nahan-nahan. Bu Menteri [Keuangan] saya tanya gimana Bu, tahannya sampai berapa hari ini kita nahan-nahan terus," ujar Jokowi.