Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Umumkan Gencatan Senjata Parsial, Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuki Ukraina

Saat mengepung Mariupol selama berhari-hari, pasukan Rusia telah memutus aliran listrik, makanan, air, pemanas, dan transportasi di tengah musim dingin, yang mendorong perbandingan dengan blokade Nazi di Leningrad dalam Perang Dunia II.
Prajurit Ukraina membuat barikade di Kyiv, Ukraina Jumat (25/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich
Prajurit Ukraina membuat barikade di Kyiv, Ukraina Jumat (25/2/2022). REUTERS/Gleb Garanich

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mengumumkan gencatan senjata parsial pada Sabtu (05/03/2022) untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan keluar dari kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina, kata kementerian pertahanan Rusia.

"Dari pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata dan pembukaan bantuan kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan Mariupol dan Volnovakha," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (05/03/2022).

Kemudian pada hari Sabtu, penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Anton Herashchenko mengatakan akan ada kesepakatan lebih lanjut dengan Rusia untuk membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari komunitas garis depan.

"Pasti akan ada lebih banyak kesepakatan seperti ini untuk semua wilayah lain," katanya, mengacu pada rencana evakuasi untuk kota pelabuhan Mariupol yang terkepung di Ukraina.

Pengumuman koridor kemanusiaan datang setelah walikota Mariupol Vadim Boychenko mengatakan pada hari Sabtu bahwa kota itu berada di bawah "blokade" oleh pasukan Rusia setelah berhari-hari serangan "kejam".

Saat mengepung Mariupol selama berhari-hari, pasukan Rusia telah memutus aliran listrik, makanan, air, pemanas, dan transportasi di tengah musim dingin, yang mendorong perbandingan dengan blokade Nazi di Leningrad dalam Perang Dunia II.

"Untuk saat ini, kami mencari solusi untuk masalah kemanusiaan dan semua cara yang mungkin untuk mengeluarkan Mariupol dari blokade," kata Boychenko, menyerukan gencatan senjata dan koridor kemanusiaan untuk makanan dan obat-obatan.

Sejak tentara Presiden Vladimir Putin menyerbu pada 24 Februari, Rusia telah menghantam kota-kota Ukraina, menewaskan ratusan warga sipil dan menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Invasi tersebut telah menuai kecaman dan sanksi berat dari negara-negara Barat yang menyeimbangkan hukuman Kremlin dengan kekhawatiran eskalasi berbahaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper