Bisnis.com, JAKARTA - Media pemerintah China menyatakan Amerika Serikat punya "niat jahat untuk mengganggu dan merusak" Olimpiade Musim Dingin Beijing dengan membujuk atlet untuk mengkritik Beijing dan melakukan upaya setengah hati dalam berkompetisi.
Seminggu sebelum Olimpiade dimulai di tengah ketegangan antara dua negara adidaya itu, China Daily, surat kabar berbahasa Inggris milik pemerintahan Partai Komunis China yang berkuasa, menulis "pasukan anti-China" AS berusaha untuk mengganggu Olimpiade dan melakukkan politisasi olahraga. Akan tetapi sumber yang mengeluarkan pernyataan tersebut tidak disebutkan.
Seorang juru bicara kedutaan AS mengatakan melalui email kemarin bahwa pihaknya tidak dalam posisi untuk mengkoordinasikan hasutan secara global terkait partisipasi atlet di Olimpiade Beijing.
"Atlet AS berhak untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas sesuai dengan semangat dan piagam Olimpiade, termasuk memajukan hak asasi manusia," kata juru bicara tersebut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (30/1).
Dia mengatakan bahwa China akan terus mencoba dan menyesatkan publik tentang keputusan Amerika. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia mereka yang mengerikan.
Akan tetapi Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan itu.
Baca Juga
Menurut media China itu, AS berencana untuk menghasut atlet dari berbagai negara untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap China. Selain itu mereka juga diminta bermain secara pasif dalam kompetisi dan bahkan menolak untuk ambil bagian, menurut laporan itu.
Sebagai imbalannya, dikatakan bahwa Washington akan memberikan sejumlah besar kompensasi dan "memobilisasi sumber daya global" untuk membantu melindungi reputasi atlet yang memilih untuk bermain secara pasif, menurut laporan itu.
Sementara itu, dalam perkembangan lain, Taiwan tidak akan mengirimkan delegasi resmi mereka ke pembukaan maupun penutupan Olimpiade Musim Dingin Beijing di 2022. Keputusan itu diambil akibat pembatasan ketat pemerintah China untuk menangani pandemi Covid dan gangguan penerbangan.
Badan Olahraga Taiwan mengatakan, sebanyak 15 anggota delegasi mereka tidak akan datang ke pembukaan dan penutupan Olimpiade karena 'pembatasan pandemi dan jadwal penerbangan.