Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran karena saat dirinya menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai sahabatnya menjadi viral di masyarakat
“Kemarin saya bilang sahabat saya Pak Prabowo, wah viralnya. Memangnya [saya harus bilang] kepada musuh saya, lah apa kayak gitu ya?” kata Megawati berseloroh di tengah orasi ilmiah pengukuhan Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Jumat (11/6/2021).
Megawati mempertanyakan mengapa dirinya menyebut Prabowo sebagai sahabat menjadi persoalan.
"Hayoo gimana? tolong saya dijawab. Ya kan tentu saja, kalian sahabat dan teman-teman saya," ujarnya.
Presiden ke-5 RI Ini juga menyampaikan kritikan kepada masyarakat Indonesia yang kerap membenarkan kehendaknya sendiri.
Dalam berbagai kesempatan, Megawati kerap mengutip pernyataan sang ayahanda, Bung Karno sebagai landasan berpikir dan mengambil keputusan.
Menurutnya, banyak buah pikiran Sang Proklamator yang masih relevan untuk diamalkan saat ini demi kebaikan bangsa dan negara.
“Orang sering mengatakan, tentu saja Ibu [mengatakan itu] karena anak biologisnya Bung Karno. Masak saya mesti ngaku anaknya Fulan?” ujarnya.
Adapun, tuduhan yang paling santer kepada Megawati sehingga membuatnya jengkel adalah karena dirinya, Presiden Soekano dan Presiden Jokowi kerap dituding pro kepada komunisme.
Seperti diketahui, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri hari ini, Jumat (11/6) dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Universitas Pertahanan RI (Unhan).
Pada momen istimewa itu, tiga putera-puterinya akan ikut menyaksikan secara langsung penganugerahan yang digelar di Aula Merah Putih, Unhan, Bogor. Ketiga keluarga Megawati itu yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohammad Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Selain itu, acara tersebut juga dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat seperti Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah pejabat lainnya.