Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz akan melakukan perjalanan ke Washington, DC pada hari ini, Kamis (3/6/2021) untuk meminta penambahan dana US$ 1 miliar guna memperbaiki sistem pertahanan udara Iron Dome, ujar Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham dan pejabat Israel.
Graham mengatakan, dia mengharapkan AS akan segera mengesahkan permintaan tersebut setelah sebelumnya Israel menahan serangan roket dari Hamas selama 11 hari.
Para pejabat Israel mengatakan, Iron Dome berhasil mencegat ratusan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
“Akan ada permintaan US$1 miliar yang datang ke Pentagon minggu ini dari menteri pertahanan [Israel] untuk mengisi kembali energi Iron Dome, dan beberapa hal lainnya guna memperbaiki sistem pertahanan itu,” kata Graham kepada wartawan saat berkunjung ke Yerusalem pada Selasa (1/6/2021) seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (3/6/2021).
Serangan udara Israel menewaskan 253 warga Palestina selama 11 hari pertempuran, termasuk 66 anak. Dua anak termasuk di antara 12 orang yang tewas di Israel oleh roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza selama periode yang sama.
Permintaan bantuan itu muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap penjualan senjata AS ke Israel, dan US $3,8 miliar dalam bentuk bantuan tanpa syarat yang diberikan AS kepada Israel setiap tahun.
Baca Juga
Legislator progresif di Dewan Perwakilan Rakyat AS dan Senat saat ini berusaha untuk memblokir kesepakatan senjata senilai US$735 juta dengan Israel yang disetujui Gedung Putih sesaat sebelum pertempuran dimulai pada 10 Mei.
Akan tetapi, dukungan untuk Israel tetap kuat di antara mayoritas legislator AS, dan upaya untuk membatasinya dipastikan akan gagal.
Berbicara pada hari Selasa(1/6/2021), Graham mencatat dukungan meluas melintasi garis partai.
“Ada keributan besar atas keterlibatan terakhir antara Hamas dan Negara Israel di Amerika Serikat, tetapi saya di sini untuk memberi tahu bahwa ada dukungan yang luas dan mendalam untuk Israel di antara Partai Demokrat,” kata Graham yang merupakan seorang Republikan.