Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah membantah berita di media sosial dan media massa yang menyebut dirinya membagi-bagi uang di Madura, Jawa Timur dengan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Saat memberi keterangan pers hari ini, Kamis (15/4/2-21) di Gedung DPR, politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, bahwa akibat berita hoaks bagi-bagi uang lewat tayangan video yang telah ditambahi narasi itu, masyarakat berkerumun mendatangi rumahnya.
Karena itu, dia mengatakan bahwa dirinya menjadi korban fitnah karena berita yang menonjolkan kerumunan warga yang mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Warga Sumenep percaya informasi palsu atau hoaks. Warga menyerbu kediaman saya di Madura karena ada kabar pembagian uang usai buka puasa,” katanya.
Dia mengatakan ada penyebar hoaks seakan-dirinya akan membagi-bagi uang. Padahal, katanya, dia membagi takjil tiap hari pada bulan puasa dengan menyebar seribu kotak per hari.
Said mengatakan bahwa dia sedang di Jakarta saat kejadian berlangsung. Tiba-tiba, dia mendapat kabar warga berkerumun di sekitar musala dekat kediamannya di Sumenep.
Baca Juga
Menurutnya, pengurus musala sudah memasang pengumuman tidak ada pembagian uang zakat.
Bahkan, Said menyebut aparat kepolisian sampai turun tangan membubarkan warga.
Meski mengaku telah menyerahkan masalah hoaks itu ke pihak kepolisian dan pelakunya telah mengaku kesalahannya, namun dia mengatakan cukup memberi keterangan pers kepada media massa.
"Masyarakat bawah sudah susah, dengan hoaks semakin susah. Betapa berdosanya kita membiarkan pembuat hoaks merajalela seenaknya seakan suatu kebenaran," tukas Said.