Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie meminta Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengungkap semua nama yang disebut ingin melakukan kudeta terhadap pimpinan Partai Demokrat.
"AHY enggak pas juga ngomongnya, kalau mau berani sebut dong namanya, lelaki, mantan tentara, harusnya sikap gentleman, jangan indikasi. Sebut namanya kalau ada, pemimpin partai enggak begitu," kata Marzuki pada Selasa, (2/2/2021).
Maruzki juga menganggap langkah AHY selaku Ketum Partai Demokrat meminta klarifikasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tepat. Menurutnya, AHY hanyalah ketua umum partai, bukan pejabat negara atau penegak hukum yang dapat meminta klarifikasi dari seorang presiden.
"Diketawain orang lho, klarifikasi kepada presiden, apa posisinya. Kan lucu menurut saya," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, AHY menggelar konferensi pers pada Senin (1/2/2021) dan mengungkap adanya rencana mengambil alih partainya secara paksa melalui Kongres Luar Biasa (KLB).
AHY menyebut ada lima aktor yang terlibat dan di antaranya merupakan orang yang berada di lingkaran istana dan dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah politikus Demokrat kemudian menyebut nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Marzuki Alie.
Baca Juga
Marzuki menyebut tuduhan itu fitnah yang keji. "Ini fitnah yang keji karena ini di hadapan rakyat Indonesia," kata Marzuki.
Moeldoko juga menyampaikan tanggapan terkait tudingan tersebut. Dia meminta agar tidak setiap hal dikaitkan dengan Istana. Dia juga mengingatkan agar Presiden Jokowi tidak dikaitkan dengan isu tersebut.
"Jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan jangan ganggu pak Jokowi," kata Moeldoko dalam keterangan pers, Senin (1/2/2021).
Lebih lanjut, Moeldoko mengungkapkan bahwa isu tersebut menjadi urusannya. Dia juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak mengetahui isu tersebut.
"Karena beliau [Jokowi] dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko, bukan selaku KSP," ujarnya.
Moeldoko menduga beredarnya isu adanya orang lingkaran istana yang ingin kudeta Pemimpin Partai Demokrat ini bermula dari adanya foto-foto pertemuannya dengan sejumlah pihak yang datang ke kediamannya.