Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Bilateral RI-Suriname, Ini dua Prioritas Menlu Retno

Menlu Retno mengatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Suriname Albert Ramdin kemarin, Jumat (29/1/2021).
Menlu RI Retno LP Marsudi tengah berkomunikasi via telepon dengan Menteri Luar Negeri SurinameAlbert Ramdin, Jumat (29/1/2021)/Twitter-@Menlu_RI
Menlu RI Retno LP Marsudi tengah berkomunikasi via telepon dengan Menteri Luar Negeri SurinameAlbert Ramdin, Jumat (29/1/2021)/Twitter-@Menlu_RI

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berfokus pada dua prioritas dalam pengembangan hubungan bilateral dengan Suriname. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui utasan di akun Twitter resminya, Sabtu (30/1/2021) 13.40 WIB.

Menlu Retno mengatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Suriname Albert Ramdin kemarin, Jumat (29/1/2021). Pihaknya menantikan kerja sama untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Kedua prioritas yang menjadi fokus Indonesia untuk kemitraan bilateral dengan Suriname adalah kerja sama ekonomi dan kerja sama sosial dan budaya.

"Indonesia fokus pada dua prioritas dalam hubungan bilateral dengan Suriname: kerja sama ekonomi dan sosial-budaya," demikian cuitan Menlu Retno di akun Twitter resminya, @Menlu_RI.

Berdasarkan catatan Bisnis, terjadi penurunan volume perdagangan antara Indonesia dengan Suriname selama 2020. Tak hanya dipengaruhi pandemi virus corona, hal itu juga dipicu fundamental ekonomi Suriname.

Duta Besar RI untuk Republik Suriname Julang Pujianto mengatakan dolar Suriname melemah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang tahun lalu.

“Antara lain akibat kelangkaan dolar AS di pasaran. Keadaan demikian pada gilirannya telah memperlemah kemampuan importir untuk membeli barang-barang dari luar negeri,” kata Julang kepada Bisnis.

Akibatnya, perdagangan Indonesia dengan negara di Amerika Selatan itu menyusut hingga 40,24 persen menjadi US$4,88 juta sepanjang Januari—Oktober 2020 dibandingkan dengan periode yang sama 2019.

Dia mengakui, dalam situasi pandemi tidak mudah untuk melakukan ekspansi perdagangan antara kedua negara. Meskipun demikian, sejumlah upaya terus dilakukan dalam keterbatasan, a.l. mendorong pengusaha di Suriname untuk berpartisipasi dalam Indonesia-Latin America and Caribbean (INA-LAC) Business Forum 2020 secara virtual pada November tahun lalu.

Kegiatan ekonomi di negara yang 15 persen penduduknya keturunan orang-orang Jawa ini masih terbatas, a.l. pada restoran dengan pelayanan pesan antar, supermarket, dan apotek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper