Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Dilantik, Biden Keluarkan 17 Keputusan Hapus Kebijakan Kontroversial Trump

Biden juga berencana untuk membalikkan sejumlah agenda Trump untuk keluar dari kesepakatan internasional.
Presiden AS Terpilih Joe Biden. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @joebiden
Presiden AS Terpilih Joe Biden. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @joebiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden berencana membuat 17 keputusan esekutif untuk menganulir kebijakan pendahulunya Donald Trump.

Keputusan itu dikabarkan bakal dibuat pada hari pertama pelantikannya.  Langkah itu disampaikan oleh calon sekretaris pers Joe Biden, Jen Psaki, kepada awak media seperti dilansir dari CNN.com pada Rabu (20/1/2021).

Adapun 17 keputusan esekutif itu bakal tertuang dalam penandatanganan serangkaian perintah esekutif, memorandum, dan arahan kepada setiap lembaga untuk mewujudkan perhatiannya pada penanganan pandemi Covid-19 dan menganulir setiap kebijakan yang diwariskan oleh Trump.

Langkah awalnya bakal diarahkan untuk menegakkan disiplin penggunaan masker di setiap negara bagian.

Biden juga bakal membentuk badan penanggulangan pandemi Covid-19 terpusat untuk mengawasi kebijakan pemerintah ke depan dalam mendistribusikan vaksin dan alat pelindung diri atau APD.

Biden juga berencana untuk membalikkan sejumlah agenda Trump untuk keluar dari kesepakatan internasional, kembali bergabung dalam kesepakatan Paris tentang perubahan iklim dan membatalkan pengunduran Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Biden dikabarkan telah menunjuk Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat Anthony Fauci untuk memimpin delegasi amerika serikat ke WHO.

Biden juga bakal menghapus kebijakan imigrasi Trump yang dinilai diskriminatif. Salah satunya, Biden bakal mengakhiri larangan kunjungan dari negara mayoritas muslim ke Amerika Serikat.

Di samping turut menghentikan proyek pembangunan tembok pembatas. Biden bakal menandatangani perintah dan memorandum esekutif itu di Kantor Oval pada Rabu (20/1/2021) sore, waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper