Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap momen perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 bisa memberi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih peduli kepada sesama.
Pesan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam unggahan Natal melalui sejumlah saluran media sosialnya, Jumat (25/12/2020).
Jokowi menyampaikan bahwa perayaan Natal tahun ini tidak seperti tahun-tahun yang lalu ketika keceriaan dan keriaan akhir tahun menyelimuti kehidupan negeri. Pandemi ini telah mengubah banyak hal dan memberi banyak pelajaran
"Semoga kedamaian, keselamatan, dan keberkahan senantiasa mengiringi langkah kita semua," demikian kata Presiden Jokowi dalam pesan tersebut.
Dalam catatan Bisnis, perayaan Natal tahun ini terjadi di tengah tren penularan covid-19 yang terus naik.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat jumlah spesimen yang diuji pada Kamis (24/12/2020) mencapai target WHO di atas 38.500 tes per hari. Namun, dengan jumlah tes tinggi, tercatat dalam sehari Indonesia mendapat tambahan 7.199 kasus.
Pada hari itu tercatat jumlah spesimen diperiksa sebanyak 61.068 spesimen. Sementara, jumlah orang yang sebanyak 40.082 orang.
Adapun, dari tambahan jumlah spesimen tersebut, total spesimen diperiksa mencapai 6.987.576 spesimen.
Dari spesimen yang diperiksa, tingkat positivity rate harian Indonesia tercatat sangat tinggi di angka 17,96 persen. Sementara positivity rate secara keseluruhan kumulatif berada di angka 14,8 persen.
Adapun, seluruh 34 provinsi saat ini tercatat sudah terdampak dan dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, 510 di antaranya sudah mencatatkan infeksi Virus Corona.
Saat ini, Indonesia sudah memiliki 510 laboratorium yang bisa digunakan untuk menguji RT PCR dan TCM. Perinciannya, sebanyak 385 lab untuk uji RT PCR, 83 lab untuk pemeriksaan TCM, dan 42 sisanya untuk memeriksakan menggunakan kedua metode RT PCR dan TCM.
Kamis kemarin juga tercatat secara nasional, kenaikan kasus positif tercatat sebanyak 7.199 kasus sehingga kumulatif menjadi 692.838 kasus.
Sedangkan, kasus sembuh bertambah sebanyak 5.277 kasus atau kumulatif 563.980, dan kasus meninggal bertambah cukup tinggi 181 orang atau jika ditotal mencapai 20.589 orang.