Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya merombak Kabinet Indonesia Maju. Sebanyak enam kementerian mendapat pemimpin baru dengan sebagian besar di antaranya merupakan wajah baru.
Dua kementerian yang paling banyak mendapatkan sorotan publik yakni Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) dan Kementerian Sosial (Kemensos) akhirnya memiliki pemimpin baru setelah para menteri sebelumnya tersandung kasus korupsi.
Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat Wali Kota Surabaya dipercaya menjadi Menteri Sosial dan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menjadi Menteri KKP.
Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, diketahui terafiliasi dengan Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) atau parpol yang sama dengan pengusung mantan Mensos Juliari Batubara.
Sementara, pengganti Edhy Prabowo yang merupakan kader Partai Gerindra tidak digantikan oleh kader dari parpol yang sama melainkan Sakti Wahyu Trenggono yang diketahui pernah tergabung dalam tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Melihat hal tersebut, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai bahwa Presiden Jokowi masih memberikan ‘jatah’ menteri kepada parpol yang menterinya tersangkut kasus korupsi.
“Gerindra hilang satu [menteri] ya diganti Sandiaga [jadi Menparekraf], Mensos korupsi dari PDI Perjuangan diganti kader lain Bu Risma,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (22/12/2020).
Dengan demikian, sambungnya, reshuffle kabinet kali ini tidak ada perubahan secara signifikan dalam perpolitikan karena semua parpol yang kehilangan menteri kembali mengirimkan kadernya.